Rentan Kena COVID-19, Ini Saran Dokter untuk Penderita Obesitas
Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan data pada situs resmi covid.go.id per 6 Oktober 2020, jumlah kasus positif telah mencapai 311.176.
Sejak mewabah di dunia, COVID-19 memang bisa menyerang siapa saja, khususnya orang dengan penyakit tertentu seperti jantung, diabetes, dan lainnya. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Jawa Barat dr. Gaga Irawan Nugraha pun mengatakan orang yang memiliki obesitas menjadi salah satu yang rentan terserang COVID-19.
Lebih lanjut dr. Gaga menjelaskan sejak COVID-19 muncul di Amerika Serikat pada April lalu, terdapat lebih dari 42% kasus kematian di Kota New York ternyata merupakan orang yang memiliki obesitas. Hal ini mengingat orang dengan obesitas umumnya memiliki lemak lebih banyak pada permukaan sehingga reseptor menempel virus lebih luas.
“Lemak tubuh mereka yang mengalami obesitas itu tersebar di mana-mana, jantung banyak lemak, juga perut. Sehingga ketika terinfeksi COVID-19 sulit bernafas, akibatnya paru-paru lebih kecil karena jantung tertimbun lemak,” ujar dr. Gaga dikutip dari situs resmi covid.go.id, Rabu (7/10/2020).
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam talkshow ‘Obesitas dan Risiko COVID-19’ di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Graha BNPB Jakarta pada Selasa (29/9).
Dalam talkshow tersebut, dr. Gaga mengimbau agar mereka yang mengalami obesitas dapat mengubah gaya hidup dan pola makan sehat sehingga terhindar dari COVID-19. Para pemilik obesitas juga perlu menghindari gula dalam bentuk makanan, makanan manis, serta makanan terbuat dari tepung terigu, kanji, atau tepung beras.
“Semua camilan sekarang terbuat dari tepung terigu. Itulah yang paling meningkatkan gula darah dan memudahkan obesitas,” jelasnya.
Tak hanya itu, dr. Gaga menjelaskan terkait cara diet sehat bagi obesitas, yakni dengan menjaga pola makan teratur tiga kali sehari.
Pasalnya, dengan pola makan teratur, kebutuhan nutrisi utama tubuh dan lebih dari 80% zat gizi yang diperlukan tubuh sudah terpenuhi sehingga mencegah untuk mengonsumsi camilan.
“Stop semua camilan yang mengandung gula dan tepung. Makan buah-buahan yang berair banyak,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kerry Lestari Dandan juga menegaskan para pemilik obesitas untuk berhenti ngemil dan mengonsumsi karbohidrat berlebihan.
Menurutnya, kebijakan bekerja dari rumah terkadang membuat lupa waktu di depan gadget, lupa olahraga dan mengonsumsi banyak makan camilan. Akibatnya, berat badan pun menjadi bertambah karena akses makanan lebih dekat dan kurang aktivitas olahraga.
Oleh karena itu, ia menyarankan bagi pemilik obesitas untuk mengkonsumsi ramuan herbal sebagai pengganti camilan yang lebih aman dan bergizi dibanding karbohidrat dan makanan olahan dari tepung. Misalnya seperti teh hijau yang kaya antioksidan sehingga bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan mengendalikan obesitas, atau stevia yang bisa mencegah penambahan berat badan.
“Minum stevia rutin di pagi hari itu bagus dan berasa ada lemak di saluran pembuangan kita,” pungkasnya.
Guna mencegah infeksi virus Corona, menjaga pola hidup sehat memang menjadi hal yang penting. Selain dengan mengonsumsi makanan yang sehat, pastikan selalu untuk menerapkan protokol kesehatan.
Oleh karena itu, selalu #IngatPesanIbu untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 seperti yang dikampanyekan #SatgasCOVID19 dengan melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
#Rentan #Kena #COVID19 #Ini #Saran #Dokter #untuk #Penderita #Obesitas
Klik disini untuk lihat artikel asli