Laris Manis di Pasar Pramuka, Efektifkah Oximeter Mendeteksi Happy Hypoxia?
Happy Hypoxia
Pulse oximeter heboh menjadi perbincangan di media sosial. Pasalnya, alat ini disebut-sebut bisa mendeteksi gejala happy hypoxia pada pasien COVID-19.
Gejala happy hypoxia sendiri adalah kekurangan kadar oksigen di dalam darah tanpa disadari pasien. Pasien COVID-19 yang mengalami gejala ini tidak mengeluhkan gejala sesak napas dan kondisi bisa tiba-tiba berakibat fatal, bahkan hingga kematian.
Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Adria Rusli, SpP(K), menyebut pulse oximeter bisa menjadi alat deteksi dini pada pasien COVID-19 yang mengalami happy hypoxia. Bagaimana caranya?
“Normal itu kan kadar oksigen kita 92 sampai 98 persen, semakin tua semakin rendah dia kadar oksigennya. Nah biasanya di bawah angka itu orang udah sesak napas, gelisah, berdebar-debar, pokoknya mirip orang sesak napas lah,” kata dr Adria saat dihubungi detikcom Senin (7/9/2020).
“Tapi pada orang happy hypoxemia walaupun dia kadar oksigennya rendah, tidak ada gejala sesak napas. Nah, yang pake pulse oximeter itu (bisa dilihat misalnya) di bawah 90, (tapi) orang kelihatan nggak sesak, itu mungkin yang harus kita perhatikan hati-hati bisa jadi happy hypoxemia,” lanjutnya.
dr Adria menjelaskan, seseorang disarankan mengecek kondisi happy hypoxia harus dipastikan dulu apakah ia positif COVID-19 atau tidak. Jika seseorang dinyatakan positif COVID-19, maka hal ini baik untuk mendeteksi dini.
“Tetapi harus ada COVID-19 nya dulu, sekarang kan banyak yang isolasi mandiri itu di rumah kan, itu bisa dipakai tuh, bagus untuk deteksi dininya bagus,” jelas dr Adria.
#Laris #Manis #Pasar #Pramuka #Efektifkah #Oximeter #Mendeteksi #Happy #Hypoxia
Klik disini untuk lihat artikel asli