Harga Oximeter Meroket Nyaris Sejuta, Gara-gara Happy Hypoxia dan COVID-19?
Happy Hypoxia
Penjualan pulse oximeter di Pasar Pramuka meningkat belakangan ini. Bahkan karena minat yang begitu banyak dan stok semakin terbatas, kisaran harga pulse oximeter mengalami peningkatan.
Salah satu merek yang biasanya dihargai Rp 200-an ribu, kini dijual 400 hingga 500 ribu rupiah di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Hal ini diakui Ira, seorang petugas di toko alat kesehatan Pasar Pramuka. Menurutnya, kelangkaan stok mulai terasa sejak sebulan terakhir.
“Itu pas Corona kan sekarang katanya ada gejala baru, yang kadar oksigennya rendah nah sejak itu,” jelas Ira, merujuk pada maraknya pembicaraan tentang happy hypoxia, kepada detikcom di Pasar Pramuka, Senin (9/7/2020).
Sementara itu, berdasarkan pantauan detikcom di beberapa market place pada Senin (9/7/2020), harga oximeter cukup bervariasi. Salah satu produk yang di Pasar Pramuka dijual dengan harga paling tinggi 500 ribu rupiah, dijual di lapak online nyaris satu juta rupiah, tepatnya 908 ribu rupiah.
Dokter paru dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Adria Rusli, SpP(K), menyebut pulse oximeter bisa menjadi alat deteksi dini pada pasien COVID-19 yang mengalami happy hypoxia.
“Pada orang happy hypoxemia walaupun dia kadar oksigennya rendah, tidak ada gejala sesak napas. Nah, yang pake pulse oximeter itu (bisa dilihat misalnya) di bawah 90, (tapi) orang kelihatan nggak sesak, itu mungkin yang harus kita perhatikan hati-hati bisa jadi happy hypoxemia,” lanjutnya.
#Harga #Oximeter #Meroket #Nyaris #Sejuta #Garagara #Happy #Hypoxia #dan #COVID19
Klik disini untuk lihat artikel asli