KOMPAS.com – Haifa adalah kota di negara Israel. Kota ini memiliki penduduk sebesar kurang lebih 300.000.
Haifa adalah sebuah kota pelabuhan dan terletak di bawah bukit Karmel dan di pesisir pantai Laut Tengah. Di kota ini terletak tempat ibadah utama pemeluk agama Bahai.
Terletak di pesisir Laut Meditarenia, Haifa merupakan salah satu kota Kamaan Kuno yang dibangun di lereng Gunung Karmel.
Letaknya yang strategis menjadikannya sebagai pelatuhan laut pertama di Palestina dan gerbang ke Irak, Suriah, dan Yordania dari Laut Mediterania.
Karena itu, Haifa sepanjang sejarahnya tak lepas dari kepentingan komersial dan militar, sehingga kerap menjadi sasaran penjajahan.
Haifa pertama kali disebutkan dalam Talmud sekitar abad 1-4 Masehi. Talmud adalah catatan tentang diskusi para rabi yang berkaitan dengan hukum Yahudi, etika, kebiasaan dan sejarah.
Pada masa Dinasti Umayyah, Haifah ditaklukkan oleh pasukan Islam yang dipimpin oleh Amr bin Ash pada 663, dikutip dari Aljazeera.
Sempat direbut oleh Tentara Salib pada tahun 1100, kota ini kemudian diambil oleh Napoleon pada 1799.
Di era Turki Utsmani, Haifa dijadikan sebagai pusat distrik, dengan pelabuhan utama dan pusat perdagangan luar negeri.
Pada 1868 Templar Jerman mulai berimigrasi ke daerah kota yang kemudian dikenal sebagai Koloni Jerman.
Jerman berkontribusi pada pengembangan Haifa melalui sarana dan metode pertanian modern yang mereka bawa. Namun, mereka pada saat uang sama juga mewakili mata rantai pertama ambisi kolonialisme.
Migrasi ke Haifa
Pada tahun 1880-an, orang-orang Yahudi Eropa mulai berimigrasi ke Palestina utara.
Ketika Turki Utsmani terus membuka ke barat, pejabat dan pedagang Eropa mulai menetap, membawa perkembangan lebih lanjut.
Seiring dengan membaiknya infrastruktur ekonomi, kota semakin penting secara administratif, dikutip dari Institute for Historical Justice and Reconciliation (IHJR).
Pada gilirannya, ini menyebabkan intensifikasi imigrasi dari luar negeri dan emigrasi dari banyak warga Palestina. Karena itu, Haifa kerap dijuluki sebagai Umm al-Gharib yang berarti ‘Ibu Orang Asing’.
Era modern Haifa
Perkembangan lebih lanjut terjadi pada 1905 ketika pembangunan rel kereta api Hijaz selesai dan Haifa menjadi terminal rel utama.
Pada awal abad ke-20, Haifa adalah kota terkemuka Palestina.
Karena status dan perkembangannya yang maju, para imigran Yahudi menetap di kota tersebut dengan membawa industri mereka, sehingga mengubah basis ekonomi kota.
Pada 1908, Turki Utsmani mengizinkan penerbitan surat kabar yang menjadikan Haifa sebagai pusat jurnalisme utama. Seiring bertambahnya populasi, lingkungan baru dibangun untuk mengakomodasi permintaan.
Periode Mandat Inggris pada 1918-1948, berdampak signifikan terhadap Haifa.
Inisiatif mandat termasuk membangun pelabuhan modern, bandara, dan bengkel kereta api, di samping jaringan pipa dan kilang minyak Irak.
Agama warga kota Haifa
Penduduk Kota Haifa beragam secara agama dan etnis, terdiri dari orang-orang Kristen, Muslim, Yahudi, warga Suriah, Lebanon, Yordania, Sudan, Mesir, dan Eropa.
Pada 1918, total populasi kota adalah 22.000, dengan seperdelapan di antaranya merupakan orang Yahudi.
Populisi warga Yahudi terus tumbuh pesat hingga menjadi setengah dari 140.000 populasi Haifa.
Ini mengubah komposisi budaya kota dengan orang-orang Arab tidak lagi menjadi mayoritas. Pada 1936, terjadi kemerosotan dalam industri bangunan yang berdampak pada pengangguran Arab dan Yahudi.
Pada 1948, orang-orang Palestina diusir dari tempat tinggal mereka di Haifa atau dikenal dengan peristiwa Nakbah. Warga juga tidak lagi diizinkan untuk kembali ke kota itu.
Bagi orang Palestina, jatuhnya Haifa Arab melambangkan akhir dari kehidupan urban Palestina.
Sebanyak 74.000 orang Palestina dipaksa meninggalkan rumah mereka dan hanya menyisakan 2.000-3.000 warga yang dipindahkan ke area tertentu di kota.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Sejarah #Haifa #Kota #Paling #Maju #Palestina #yang #Kini #Dikuasai #Israel #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli