Sejarah Chicken Nugget, Bermula di Masa Kepahitan Perang Dunia II

KOMPAS.com – Chicken nugget atau nugget ayam masuk ke dalam daftar item menu BTS Meal Mcdonald yang dirilis beberapa hari lalu.

Bersama kentang goreng, minuman bersoda, juga saus pedas manis dan saus cajun, ayam nugget dalam kemasan warna ungu ini diserbu fans BTS di beberapa penjuru Indonesia.

Chicken nugget sendiri adalah menu abadi yang selalu ada di beberapa gerai cepat saji kelas dunia.

Dilansir dari History, chicken nugget lahir di tanah Amerika. Menu ini populer sepanjang masa karena gampang diproduksi massal, memiliki kandungan gizi yang lumayan, dan mudah dalam proses penyajiannya.

Meski disukai siapa saja, namun pada awalnya chicken nugget tidak tersaji dalam deret menu  restoran-restoran mewah Amerika.

Butuh melalui masa kepahitan Perang Dunia II dan berbagai penelitian laboratorium hingga chicken nugget akhirnya bisa masuk ke dalam deret menu resto franchise bergengsi.

Latar belakang lahirnya chicken nugget

Di masa Perang Dunia II di Amerika, daging ayam menjadi pilihan satu-satunya sumber protein masyarakat kebanyakan.

Hal ini dipicu oleh perintah dari militer, bahwa daging sapi dan daging babi difokuskan untuk konsumsi para tentara dan bukan konsumsi masyarakat. Tujuannya jelas, yaitu untuk membentuk prajurit-prajurit yang bertubuh kuat sehingga handal di medan peperangan.

Rakyat pun melirik peternakan ayam. Dan peternakan ayam menjadi berkembang pesat akibat besarnya permintaan produk dari rakyat.

Tepat di pertengahan tahun 1945, militer Amerika juga tiba-tiba melirik peternakan ayam. Bahkan militer meminta hampir 100 persen hasil peternakan di kawasan Peninsula, Ohio, Amerika Serikat. Peternakan ini, adalah pusat peternakan terbesar yang ada di Amerika.

Tentu saja, hal ini berimbas pada tingkat produksi yang makin digenjot hari demi hari. Hingga ketika perang usai, peternakan pun panik lantaran adanya kemerosotan permintaan pasar khususnya dari militer.

Daging ayam pun dijual utuh untuk mengurangi stok gudang. Namun ukuran ayam ini membingungkan masyarakat. Terlalu kecil untuk dikonsumsi seluruh keluarga, dan terlalu besar untuk dikonsumsi personal.

Hasil penelitian laboratorium

SHUTTERSTOCK/NATALI_PLOSKAYA Ilustrasi daging ayam organik.

Berpijak dari kelesuan peternakan ayam tersebut, ditambah untuk memancing lagi selera anak-anak akan daging ayam, beberapa peneliti mengolah daging ayam ke dalam sajian-sajian yang dirasa gampang disajikan dan bisa mengundang air liur.

Adalah Robert C. Baker yang akhirnya menemukan resep chicken nugget di laboratoriumnya di Cornelll University pada tahun 1963.

Sentra peternakan ayam yang lesu melihat ini sebagai celah untuk meningkatkan omzet. Menjual daging ayam segar tak lagi berprospek cerah, dan memproduksi nugget bisa menutup kekurangan omzet yang ada.

Baker sendiri tak mematenkan temuannya. Ia justru mengirimkan resepnya ke sejumlah perusahaan besar yang bergerak di bidang pangan olahan.

Didukung oleh anggota dewan

Dok. Kompas.com/Krisda Tiofani Isi BTS Meal.

Di tahun 1977, anggota dewan Amerika mengeluarkan pernyataan tentang  pola makan dan pola hidup baru untuk menyejahterakan seluruh rakyat. Salah satu poin dalam penyataan tersebut adalah tentang mengurangi daging merah yang merupakan sumber lemak jahat.

Dimulai dari sini, konsumsi daging sapi kembali merosot drastis. Sebagai gantinya, segala sajian yang terbuat dari daging ayam pun naik daun.

Beberapa produsen makanan olahan melihat ini sebagai peluang. Ketika hamburger terjun bebas, produk baru pun siang mengudara.

Mcdonald, mulai menjajaki produksi chicken nugget sejak tahun 1981. Presiden direksi Mcdonald, Fred Turner, pada masa itu meminta tim ahlinya untuk memproduksi sajian ayam yang tanpa tulang, yang bakalan laris manis menyaingi kentang goreng.

Perusahaan besar itu pun lantas menyewa Rene Arend, chef ternama yang pernah melayani Queen Elizabeth. Beberapa menu baru pun lahir, namun sayang ditolak masyarakat.

Baru pada tahun 1983, ayam nugget lahir di berbagai gerai Mcdonald dan langsung populer.

Keriuhan ala BTS Meal ini juga pernah terjadi di tahun 2018, ketika produksi saus Schezuan yang mendampingi ayam nugget habis laris manis dan masyarakat rela mengantri panjang untuk produksi selanjutnya.