KOMPAS.com – Misi di film Armageddon yang populer beberapa tahun lalu akan menjadi nyata.
Pasalnya sebuah pesawat ruang angkasa yang sengaja akan menabrak asteroid sedang bersiap untuk diluncurkan. Hal itu mirip dengan adegan di film Armageddon.
Melansir CNN, Selasa (5/10/2021), Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melalui misi Double Asteroid Redirection Test (DART) atau Uji Pengalihan Asteroid Ganda akan meluncurkan pesawat ruang angkasa pada 23 November 2021.
DART akan diluncurkan dengan roket SpaceX Falcon 9 dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, California pukul 22.20 waktu setempat.
Kemudian NASA akan menguji teknologi defleksi asteroid pada September 2022 untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap pergerakan asteroid dekat Bumi di luar angkasa.
Hal itu akan menjadi demonstrasi skala penuh pertama dari jenis teknologi ini atas nama pertahanan planet.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Mendeteksi ancaman obyek dekat Bumi
Near-Earth objects (NEO) adalah asteroid dan komet yang orbitnya berada dalam jarak 30 juta mil dari Bumi.
Mendeteksi ancaman obyek dekat Bumi, atau NEO, yang berpotensi menyebabkan kerusakan parah adalah fokus utama NASA dan organisasi antariksa lainnya di seluruh dunia.
Target dari teknologi defleksi asteroid ini adalah Dimorphos, bulan kecil yang mengorbit di dekat bumi asteroid Didymos.
Apa itu Dimorphos dan Didymos?
Dua dekade lalu, sistem biner yang melibatkan asteroid dekat Bumi ditemukan memiliki bulan yang mengorbitnya. Itu disebut dengan Didymos.
Dalam bahasa Yunani, Didymos berarti “kembar”.
Dinamakan demikian untuk menggambarkan asteroid besar yang lebarnya hampir setengah mil diorbit oleh Bulan yang lebih kecil dengan diameter 525 kaki.
Pada saat itu, Bulan dikenal sebagai Didymos B.
Kleomenis Tsiganis, seorang ilmuwan planet di Universitas Aristoteles Thessaloniki dan anggota tim DART, menyarankan agar Bulan diberi nama Dimorphos.
“Dimorphos, yang berarti ‘dua bentuk’, mencerminkan status obyek ini sebagai benda langit pertama yang ‘bentuk’ orbitnya diubah secara signifikan oleh manusia (dalam hal ini, oleh dampak DART),” kata Tsiganis.
Itu akan menjadi obyek pertama yang diketahui manusia dengan dua bentuk yang sangat berbeda sebelum berbenturan.
Mengapa perlu ditabrak pesawat NASA?
Pada September 2022, Didymos dan Dimorphos akan relatif dekat dengan Bumi dalam jarak 6.835.083 mil (11 juta kilometer).
Menurut NASA, pesawat ruang angkasa DART akan sengaja menabrak Dimorphos untuk mengubah gerakan asteroid di luar angkasa.
Tabrakan ini akan direkam oleh LICIACube, CubeSat pendamping atau satelit kubus yang disediakan oleh Badan Antariksa Italia.
“Para astronom akan dapat membandingkan pengamatan dari teleskop berbasis Bumi sebelum dan sesudah dampak kinetik DART untuk menentukan berapa banyak periode orbit Dimorphos berubah,” kata Tom Statler, ilmuwan program DART di Markas Besar NASA.
Mengutip SciTech Daily, Selasa (5/10/2021), pesawat ruang angkasa DART akan mencapai defleksi dampak kinetik dengan sengaja menabrakkan diri ke asteroid dengan kecepatan sekitar 6,6 km/s.
Tabrakan itu akan mengubah kecepatan moonlet dalam orbitnya di sekitar benda utama sebesar sepersekian persen, tetapi ini akan mengubah periode orbit moonlet beberapa menit (cukup untuk diamati dan diukur menggunakan teleskop di Bumi).
Infografik: 10 Tempat Terpanas di Bumi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Saat #NASA #Akan #Tabrakkan #Pesawat #Asteroid #untuk #Selamatkan #Bumi
Klik disini untuk lihat artikel asli