KOMPAS.com – Seorang warganet menuliskan unggahan tentang pikiran buruk yang tiba-tiba muncul di kepala dan membahayakan diri.
Unggahan tersebut diunggah oleh akun ini pada Sabtu (18/12/2021).
“Gue di jalan terus berhenti di lampu merah, depan gue ada mobil, terus dalam kepala gue kayak ada yang ngomong ‘coba tabrakin motor lo ke mobil itu’.
AN*** SEREM BANGET
Lo pernah gak sih kayak gitu? Kayak ada yang bicara di dalam kepala kita, terus aneh gitu,” bunyi teks dalam foto tersebut.
Hingga Minggu (9/1/2021), twit itu sudah dikutip sebanyak 1.328 kali dan disukai sebanyak lebih dari 16.000 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Penjelasan psikolog
Terkait unggahan tersebut, psikolog forensik klinis, Aditya Kasandra Putranto mengatakan bahwa pikiran negatif yang terbersit itu dikenal sebagai intrusive thoughts atau pikiran intrusif.
“Ketika kita memiliki pikiran yang bersifat nekat atau negatif, disebut dengan intrusive thoughts atau pikiran intrusif,” ujar Kasandra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/12/2021).
Apa itu pikiran intrusif?
Pikiran intrusif adalah pikiran yang tidak diinginkan yang muncul tiba-tiba. Mereka bisa mengganggu dan tidak menyenangkan.
Hal ini dapat menyebabkan kesusahan, karena sifat pikiran itu mungkin menjengkelkan. Kadang muncul kembali, kadang malah memperburuk kekhawatiran.
Menurut Kasandra, pikiran-pikiran intrusif bisa disebabkan karena stres atau kecemasan yang mendorong otak kita untuk memikirkan hal-hal yang impulsif sebagai pelampiasan.
“Hal ini dapat dihubungkan dengan fenomena tempat tinggi atau High Places Phenomenon (HPP) di mana kita memiliki dorongan intrusif untuk melompat ketika berada di tempat tinggi,” lanjut dia.
Terjadinya pikiran intrusif
Kasandra menambahkan, pikiran intrusif juga dapat terjadi karena bagian otak yang bernama amigdala memberikan peringatan bahaya kepada cerebral cortex.
Namun, cerebral cortex memproses informasi tersebut dengan lebih lambat sehingga terjadi misinterpretasi informasi.
Akibatnya, otak kita memiliki dua dorongan secara bersamaan, yaitu menjauh dari tepian di tempat tinggi dan dorongan untuk melompat.
Penyebab terjadinya pikiran intrusif
Kasandra menjelaskan, penyebab pikiran intrusif bisa beragam. Bisa disebabkan oleh penyakit mental seperti gangguan kecemasan, gangguan depresi dan gangguan obsesif-kompulsif sebagai bagian dari gejalanya atau akibat dari pola pikir yang terganggu.
Melansir Healthline, (21/9/2021), pikiran intrusif bisa terjadi secara acak, dan berkeliaran di otak seseorang.
Dalam beberapa kasus, pikiran intrusif adalah hasil dari kondisi kesehatan mental yang mendasarinya seperti OCD atau PTSD.
Kondisi yang termasuk pikiran intrusif
Lebih dari 6 juta orang di AS mungkin mengalami, dan mungkin sebagian besar dari mereka tidak melaporkan kondisi tersebut ke dokter atau terapis mereka.
Pikiran intrusif tidak selalu merupakan hasil dari kondisi yang mendasarinya. Munculnya pikiran intrusif juga tidak mungkin menunjukkan bahwa Anda memiliki masalah yang memerlukan perhatian medis.
Namun, bagi sebagian orang, pikiran yang mengganggu bisa menjadi gejala dari kondisi kesehatan mental, seperti:
- Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Gangguan obsesif-kompulsif (OCD) terjadi ketika pikiran mengganggu menjadi tidak terkendali.
Pikiran yang mengganggu (obsesi) ini dapat menyebabkan Anda mengulangi perilaku (kompulsi) dengan harapan Anda dapat mengakhiri pikiran dan mencegahnya terjadi di masa depan.
Seseorang dengan OCD dapat mengembangkan rutinitas memeriksa dan memeriksa ulang kunci beberapa kali atau mencuci tangan beberapa kali sehari.
Dalam kedua kasus tadi, tindakan ini adalah hasil yang tidak sehat yang mengganggu kualitas hidup mereka.
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
Orang yang hidup dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) sering mengalami pikiran mengganggu yang mungkin terkait dengan peristiwa traumatis.
Pikiran-pikiran ini dapat memicu beberapa gejala fisik PTSD, seperti peningkatan denyut jantung dan berkeringat.
Dalam beberapa kasus, pikiran-pikiran ini bisa sangat parah sehingga menyebabkan kilas balik dan tekanan psikologis yang intens.
Orang yang mengalami gangguan makan mungkin mengalami pikiran intrusif yang berbahaya bagi kesehatan mental mereka.
Sebab, pikiran tersebut pada akhirnya dapat merusak kesehatan fisik mereka.
Cara mengatasi pikiran intrusif
Pikiran intrusif dapat diatasi dengan melakukan beberapa hal dan kegiatan sebagai berikut:
- Mendiskusikan pikiran yang membuat stres dengan ahli kesehatan mental.
- Anggap pikiran-pikiran tersebut sebagai “Pikiran intrusif”.
- Ingatkan bahwa pikiran-pikiran tersebut muncul secara otomatis dan bukan atas kontrol diri sendiri.
- Terima pikiran-pikiran tersebut. Jangan coba untuk membuyarkan pikiran-pikiran intrusif.
- Percaya bahwa pikiran-pikiran tersebut akan segera lewat seiring berjalannya waktu.
- Berdiam diri sejenak, yakinkan diri bahwa pikiran-pikiran intrusif akan selalu datang dan pergi.
- Tetap melakukan aktivitas sehari-hari bersama dengan pikiran-pikiran intrusif tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Pikiran #Instrusif #Sering #Muncul #dan #Menggangu #Ini #Cara #Mengatasinya #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli