navigasibisnis.com
Saturday, June 10, 2023
  • Login
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
navigasibisnis.com
No Result
View All Result
Home Tren

Melihat Puncak Pandemi Covid-19 Indonesia bak Menyusuri “Lorong Gelap”…

September 21, 2020
in Tren
0
Melihat Puncak Pandemi Covid-19 Indonesia bak Menyusuri “Lorong Gelap”…
0
SHARES
1
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

KOMPAS.com – Gelombang pertama pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 telah terjadi di seluruh negara di dunia.

Virus SARS-CoV-2 membuat banyak negara kesulitan untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian yang tepat.

RELATED POSTS

4 Modus Penipuan Lewat WhatsApp, Apa Saja?

Holland Bakery Tebar Diskon 45 Persen, sampai Kapan?

Sejumlah negara bahkan memilih melakukan penguncian wilayah untuk menekan penyebaran virus, dan memberi waktu bagi sistem kesehatan untuk bersiap bila terjadi lonjakan pasien.

Melansir The Guardian, Minggu (20/9/2020) sejumlah negara dilaporkan telah berhasil melewati gelombang pertama pandemi Covid-19, mereka kini telah memasuki fase gelombang kedua.

China dan Selandia Baru sama-sama melaporkan terjadinya wabah skala kecil, setelah kedua negara itu melaporkan bahwa kasus-kasus positif Covid-19 telah berhasil dieliminasi.

Namun, kedua negara bertindak sigap dengan menerapkan sejumlah langkah pengendalian yang tepat, seperti memberlakukan travel ban, menerapkan karantina wilayah, dan melakukan tes serta pelacakan kontak dengan efektif.

Sementara itu, Jerman dan Korea Selatan bergerak cepat untuk meningkatkan kapasitas tes dan pelacakan kontak mereka, sehingga bisa diterapkan dalam skala besar untuk mendeteksi penyebaran penyakit.

Jerman memberlakukan tes bagi warganya yang kembali dari liburan musim panas, untuk meminimalkan kasus-kasus impor, sedangkan Korea Selatan kini melaporkan penambahan kasus harian Covid-19 terus menurun.

Bagaimana dengan Indonesia?

KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Salah satu calon penumpang kereta api jarak jauh menjalani rapid test virus corona. Stasiun Kereta Api Jombang, di wilayah kerja PT KAI Daop 7 Madiun, mulai membuka layanan rapid test bagi calon penumpang, Senin (21/9/2020).

Indonesia masih berjibaku untuk keluar dari gelombang pertama pandemi Covid-19.

Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono mengibaratkan, melihat puncak pandemi di Indonesia bak menyusuri lorong gelap. 

“Kita di posisi jalan yang tak berujung. Kita masih dalam kegelapan gulita, dan cahayanya belum kelihatan,” kata Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono, saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/9/2020).

Puncak gelombang pertama pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum akan terlihat dalam waktu dekat.

Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa kali Indonesia mencatatkan rekor kasus harian tertinggi.

Diberitakan , Minggu (20/9/2020) Indonesia justru mencatat angka tertinggi baru dalam penambahan kasus harian Covid-19 pada Sabtu (19/9/2020).

Berdasarkan data pemerintah, ada penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 4.168 orang pada hari itu.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak kasus perdana Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu.

Sebelumnya, berdasarkan catatan Kompas.com, angka tertinggi yang pernah dicatat yaitu 3.963 orang pada 16 September 2020, tiga hari sebelumnya.

Berdasarkan data covid19.go.id, sampai dengan Minggu (20/9/2020) total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia ada sebanyak 244.676 dengan 57.796 merupakan kasus aktif.

Sementara itu, 177.327 orang dinyatakan sembuh sedangkan 9.553 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Parameter

bPersonel TNI saat berjaga di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2020). Presiden Joko Widodo menginstruksikan Panglima TNI untuk mengerahkan personelnya dalam menertibkan masyarakat selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG bPersonel TNI saat berjaga di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2020). Presiden Joko Widodo menginstruksikan Panglima TNI untuk mengerahkan personelnya dalam menertibkan masyarakat selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Pandu menyebutkan, ada banyak parameter yang harus diperhitungkan untuk menentukan kapan pandemi usai.

“Bagaimana testing-nya, bagaimana isolasinya, bagaimana perilaku penduduk untuk mematuhi protokol 3M. Banyak sekali yang harus diperhitungkan untuk melihat kapan pandemi ini bisa selesai,” kata Pandu.

Dia mengatakan, kemungkinan puncak pandemi di Indonesia baru akan terlihat tahun depan, antara awal atau pertengahan tahun.

Pada saat itu, diharapkan peningkatan kasus positif Covid-19 sudah mulai melandai.

“Tapi itu tergantung pemerintah juga,” ujar dia.

Pandu mengingatkan, agar akhir pandemi ini bisa terlihat, maka negara harus merespons dengan serius.

“Ini kan tidak direspon negara. Tidak mungkin kan direspons Menteri atau Satgas, harus direspon negara. Semua elemen masyarakat harus terlibat,” kata Pandu.

Oleh karena itu, Pandu menyarankan agar Presiden Joko Widodo mengambil alih langsung penanganan pandemi Covid-19.

“Harus dipimpin langsung. Karena butuh koordinasi yang ketat dengan semua Kementerian, dan harus pula membuat perencanaan yang tegas,” ujar dia.

“Anggap saja pandemi ini 5 tahun, jadi harus ada Pelita (pembangunan lima tahun). Harus ada rencana pembangunan 5 tahun Indonesia di era pandemi dengan memprioritaskan pembangunan kesehatan,” kata Pandu.

Terjebak gelombang pertama

Akun diskusi seputar Covid-19 di Instagram @pandemictalks, melalui unggahannya, Sabtu (19/9/2020) menyoroti sejumlah negara yang masih terjebak dalam gelombang pertama pandemi Covid-19 alias Endless First Wave.

Negara-negara itu antara lain: Argentina, Irak, Ukraina, dan Indonesia.

Menggunakan data per 15 September 2020 dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Eropa dan BBC, @pandemictalks menyajikan grafik jumlah kasus harian empat negara tersebut.

Hasilnya, negara-negara tersebut terlihat belum mengalami penurunan jumlah kasus harian sejak 6 Juni hingga 15 September 2020. Malah, grafik menunjukkan bahwa jumlah kasus harian terus meningkat, yang berarti penularan terus terjadi.

Dalam caption-nya @pandemictalks menyoroti Indonesia yang disebut belum melewati gelombang pertama Covid-19.

“Jangankan melewati, puncaknya saja masih belum terlihat. Ibaratnya, bahkan Indonesia masih di lembah pandemi. Awas jatuh ke jurang,” tulis @pandemictalks. 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Infografik: Macam-macam Penularan Virus Corona


#Melihat #Puncak #Pandemi #Covid19 #Indonesia #bak #Menyusuri #Lorong #Gelap

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: coronacovid-19gelombang pertama virus coronaIndonesiaJakartapandemipuncak pandemi
ShareTweetSend

Related Posts

4 Modus Penipuan Lewat WhatsApp, Apa Saja?

4 Modus Penipuan Lewat WhatsApp, Apa Saja?

by bisnis
January 30, 2023
0

KOMPAS.com - Aplikasi berbagi pesan WhatsApp memiliki banyak manfaat ketika digunakan untuk berkirim pesan kepada seseorang. Melalui aplikasi ini pengguna bisa...

Holland Bakery Tebar Diskon 45 Persen, sampai Kapan?

Holland Bakery Tebar Diskon 45 Persen, sampai Kapan?

by bisnis
January 28, 2023
0

KOMPAS.com - Gerai roti Holland Bakery tengah mengadakan promo diskon 45 persen untuk setiap pembelian produknya, Sabtu (28/1/2023). Informasi tersebut...

Ramai soal Kecelakaan Kereta Api Sancaka dengan Truk Pembawa Mobil, Ini Penjelasan KAI

Ramai soal Kecelakaan Kereta Api Sancaka dengan Truk Pembawa Mobil, Ini Penjelasan KAI

by bisnis
January 26, 2023
0

KOMPAS.com - Unggahan soal kecelakaan Kereta Api Sancaka dengan truk pembawa mobil di Mojokerto, Jawa Timur ramai di media sosial....

LINK Live Streaming Sidang Pledoi Putri Candrawathi dan Richard Eliezer

LINK Live Streaming Sidang Pledoi Putri Candrawathi dan Richard Eliezer

by bisnis
January 25, 2023
0

KOMPAS.com - Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J berlanjut pada hari ini, Rabu (25/1/2023). Agenda...

Podcast-mu Sepi Pendengar? Lakukan 5 Hal Ini

Podcast-mu Sepi Pendengar? Lakukan 5 Hal Ini

by bisnis
January 23, 2023
0

KOMPAS.com - Podcast banyak dijadikan sebagai platform untuk menyampaikan berbagai topik, mulai dari hiburan, politik, teknologi, hingga kehidupan sehari-hari. Namun,...

Next Post
Daftar 32 Ruas Jalan di Jakarta yang Masih Terendam Banjir Pagi Ini

Daftar 32 Ruas Jalan di Jakarta yang Masih Terendam Banjir Pagi Ini

Ini Cara Tenaga Kesehatan di RSD Wisma Atlet Atur Stamina Agar Tetap Fit…

Ini Cara Tenaga Kesehatan di RSD Wisma Atlet Atur Stamina Agar Tetap Fit...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kemenperin Amankan Produksi dan Distribusi Oksigen untuk Keperluan Medis

Ekonomi Kuartal III Melambat, Menperin: Sektor Manufaktur Masih “On The Track”

November 6, 2021
Gara-gara Pandemi, WIKA Beton Rombak Target Besar-besaran

Gara-gara Pandemi, WIKA Beton Rombak Target Besar-besaran

August 27, 2020
pertumbuhan ekonomi di morowali

Ketika Kawasan Industri Kerek Pertumbuhan Ekonomi di Morowali

January 26, 2022
PT Bintang Delapan raih Penghargaan Subroto/Dok. ist

Berhasil Jadi Juara 1 di Bidang PNPB Mineral dan Batubara, PT Bintang Delapan Mineral Raih Penghargaan Subroto

September 29, 2021

Nilai Investasi dan Ekspor Besar, Harusnya Perindustrian Indonesia Dijaga

October 21, 2021

MOST VIEWED

  • Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika di Segala Sektor

    80 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Kontribusi Nyata PT IMIP Terhadap Ekonomi

    58 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Ngaku Jenius Kalau Nggak Bisa Jawab Tebak-Tebakan Logika Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Wanita Bisa Hamil Walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina? Halaman all

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
navigasibisnis.com

navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

  • Landing Page
  • All Features
  • Contact

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In