navigasibisnis.com
Monday, April 12, 2021
  • Login
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
navigasibisnis.com
No Result
View All Result
Home Tren

[KLARIFIKASI] PCR dan Rapid Test Disebut Tak Tepat Baca Infeksi Virus Halaman all

February 25, 2021
in Tren
0
[KLARIFIKASI] PCR dan Rapid Test Disebut Tak Tepat Baca Infeksi Virus Halaman all
0
SHARES
3
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

KOMPAS.com – Sebuah unggahan di media sosial Facebook memuat sejumlah poin mengenai tes Covid-19 dan kematian akibat Covid-19.

Unggahan itu dibagikan oleh akun Ardiwiansya Malik di grup BUTON TENGAH (GULAMASTA) pada 4 Januari 2021.

RELATED POSTS

Jangan Sepelekan, Ketahui Arti di Balik BAB Tenggelam dan Terapung!

Pentingnya Menemani Anjing dan Kucing yang Tengah Berduka karena Kematian

Narasi yang dituliskan cukup panjang, di antaranya menyebut ketidakakuratan hasil tes Covid-19, baik menggunakan metode rapid test  maupun PCR.

Ia juga menyebut kasus meninggal akibat Covid-19 selama ini tidak ada yang murni akibat Covid-19, tetapi karena penyebab lain yakni banyaknya virus dalam tubuh seseorang yang tidak tertangani dengan antibodinya.

Menurut ahli, klaim-klaim itu ada yang benar, ada pula yang salah sehingga perlu diluruskan.

Narasi yang beredar

Seperti disebutkan di atas, informasi itu diunggah Ardiwiansyah Malik di grup Facebook BUTON TENGAH (GULAMASTA) pada 4 Januari 2021.

Pada Minggu (7/2/2021), unggahan itu masih dapat diakses dan sudah mendapatkan 58 tanda emoji, 13 komentar, dan 24 kali dibagikan ulang.

Berikut ini adalah narasi selengkapnya:

PEMBODOHAN YANG TERSTRUKTUR..KITA BUKAN BODOH TAPI DIBODOHKAN
KITA TIDAK MISKIN TAPI DIMISKIN OLEH SEBUAH SISTEM
PENTING DI BACA dan DI PAHAMI

Rapid tes itu cek DARAH…sedangkan covid-19 GAK masuk ke darah

Rapid tes cuma CEK antibodi reaktif/muncul atau non reaktif..Bukan cek VIRUS..

Jika antibodi muncul/reaktif dianggap ada virus atau bakteri..Tapi gak tau itu virus/bakteri apa..Itu sudah dianggap hasilnya POSITIF.

Orang FLU kalo ikut rapid tes hasilnya kemungkinan POSITIF KARENA antibodinya muncul..

Jadi hasil rapid tes POSITIF belum tentu blm tentu kena CORONA. Itu hanya menunjukkan ANTIBODINYA reaktif/muncul.

PCR tes pun hanya menunjukkan keberadaan/adanya VIRUS tapi gak bisa MEMBEDAKAN antara virus hidup dan virus mati akibat sudah di bunuh sama antibodi kita.

Tes PCR akan memberikan hasil positif jika ada virus, entah itu virus hidup atau virus mati..

Gak ada yang meninggal disebabkan MURNI HANYA karena virus corona..
Disebabkan karena terlalu banyak bermacam2 virus yg ada dlm tubuh sehingga antibodi kalah dan tidak mampu kalahkan virus yg terlalu banyak dan bermacam2 itu..

Jika ada ribuan yg meninggal itu menunjukkan sebelum adaya covid-19 banyak ribuan orang sdh terjangkit virus..
Sehingga ketika kena covid kondisi semakin parah..
antibodi gk ngatasi lagi..

Jadi kemungkinan yg kata media bertambah banyak yg kena, diliat dar hasil rapid tes itu belum tentu kena covid-19. Sekali lagi rapid tes cuma mendeteksi antibodi seseorang muncul/reaktif apa gak..Sedangkan orang flu aja antibodinya pasti muncul atau reaktif..
Jika di rapid tes hasilnya juga bisa positif..

Jadi waspada boleh..Takut juga bolej..
Tapi gak perlu berlebihan sampai ketakutann akut/depresi..Sebab itu akan mempengaruhi imun kita..

Semisal CONTOH kasus:
Bbrpa hari yg lalu ada orang, waktu mlm tubuhnya panas..besoknya sesask nafas trus meninggal..Ternyata orang ini kena typus (makanya tubuhnya panas)
Tapi dipikir-pikir takut kena corona..dia panik..jantungnya berdebar kencang..
sesak trus meningggal..Jadi meninggalnya KARENA serangan jantung

Hasil tes medis tidak ada virus corona maupun virus/ penyakit menular lainnya..
Meninggal karena serangan jantung..Kalo sakitnya kena typus..

Semoga seluruh rakyat indonesia semakin aham tentang Covid-19 ini shgg mindset/pola pikirnya berubah menjadi tenang dan positif. 

Facebook Tangkapan layar unggahan Facebook soal informasi tes Covid-19 yang tidak efektif

Dari unggahan di atas, ada beberapa poin yang perlu diklarifikasi. Poin-poin itu adalah:

  1. Rapid test (antibodi) itu cek darah sementara virus corona tidak masuk ke dalam darah.
  2. Rapid test itu cek antibodi bukan cek virus, setiap ada antibodi muncul maka hasilnya positif tanpa tau jenis antibodi dari virus/bakteri apa yang muncul.
  3. Orang flu saat lakukan rapid tes hasilnya mungkin positif, karena antibodi muncul.
  4. Tes PCR hanya menunjukkan keberadaan/adanya virus tanpa bisa membedakan apakah virus itu hidup atau mati, dan tidak bisa juga mengetahui jenis virus apa yang ada di dalam tubuh.
  5. Tidak ada orang yang murni meninggal karena Covid-19.

Penelusuran Kompas.com

Mengonfirmasi informasi yang dibagikan pengunggah, Tim Cek Fakta Kompas.com mengonfirmasinya kepada dokter sekaligus pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga, dr. Windhu Purnomo, Minggu (7/2/2021).

Berikut beberapa hal yang diklarifikasi:

1. Rapid tes (antibodi) itu cek darah sementara virus corona tidak masuk ke dalam darah.

Untuk pernyataan ini, Windhu membenarkannya.

“Jadi kalau cek antibodi ya yang dicek kan antibodi, wong namanya saja antibodi, bukan virusnya. Jadi memang pernyataan ini benar,” kata Windhu.

2. Rapid test itu cek antibodi bukan cek virus, setiap ada antibodi muncul maka hasilnya positif tanpa tau jenis antibodi dari virus/bakteri apa yang muncul.

Untuk poin kedua ini, Windhu mengatakan, meskipun tes cepat antibodi tidak tepat untuk mendeteksi infeksi Covid-19, namun metode tes ini mampu mengenali atau mengidentifikasi jenis virus corona.

“Itu tidak sepenuhnya benar, karena rapid test antibodi itu sebenarnya mengecek antibodi spesifik untuk Covid-19,” kata dia.

3. Orang flu saat lakukan rapid tes hasilnya mungkin positif, karena antibodi muncul…

Poin ketiga ini juga dinilai Windhu tidak tepat karena tes cepat antibodi bisa mengenali virus yang dideteksi.

“Antibodinya spesifik, jadi bukan antibodi-antibodi lain di luar Covid-19 (yang dideteksi), ya memang Covid-19. Enggak begitu (flu akan positif rapid tes antibodi), karena kalau flu nanti kan antibodinya spesifik antibodi flu, bukan antibodi Covid-19,” jelas Windhu.

4. Tes PCR hanya menunjukkan keberadaan/adanya virus tanpa bisa membedakan apakah virus itu hidup atau mati, dan tidak bisa juga mengetahui jenis virus apa yang ada di dalam tubuh.

Untuk poin keempat, Windhu membantah bahwa tes PCR tidak bisa membedakan virus corona dan virus yang lainnya.

“PCR bisa menunjukkan virus itu virus apa, virus Covid-19 atau bukan. Kalau bukan ya dia enggak akan positif (hasilnya),” ujar dia.

Namun, Windhu membenarkan bahwa metode ini tidak bisa secara gamblang membedakan mana virus yang sudah mati dan mana virus yang masih hidup.

“Meski sudah mati virusnya, masih tetap terdeteksi positif, fragmennya itu masih terdeteksi PCR dengan hasil yang positif, padahal sudah mati, dia sudah sembuh sebetulnya, sudah tidak menulari,” kata dia.

Akan tetapi, pada tes PCR ada nilai Cycle Trasehold (CT) yang bisa menjadi petunjuk, apakah virus yang terdeteksi masih aktif atau sudah berupa fragmen-fragmennya saja.

“Kalau CT-nya lebih dari 30 itu menunjukkan bahwa yang positif adalah fragmennya, tapi virusnya sudah mati. Makanya kita tidak hanya melihat dari positivitasnya saja, harus ditambahkan nilai CT-nya,” sebut Windhu.

5. Tidak ada orang yang murni meninggal karena Covid-19.

Windhu tidak sepakat dengan pernyataan ini. Kasus seperti ini memang ada, tetapi hanya sedikit.

“Ini enggak benar. Ada memang orang yang meninggal dengan Covid-19, tapi bukan karena Covid-19. Misalnya dia positif, terus ketabrak kereta api, kan dia matinya bukan karena Covid-19 nya. Dia death with Covid-19, bukan death due to Covid-19,” jelas dia.

Namun, sebagian besar pasien Covid-19 lain yang meninggal, mereka meninggal akibat infeksi virus corona yang ada dalam tubuhnya.

“Komorbidnya itu yang memperberat gejala Covid-19-nya. Covid-19 yang membuat dia mati itu apa sih, karena dia tidak bisa bernapas. Mengalami ARDS (Accute Respiratory Distress Syndrom) kalau dia kebetulan punya hipertensi, diabet, maka hipertensi dan diabetnya itu memperberat ARDS-nya,” jelas Windhu.

Ia mengatakan, mungkin saja jika orang tersebut tidak terinfeksi Covid-19, penyakit bawaannya itu tidak akan membuatnya meninggal pada saat itu.

Kesimpulan

Tidak semua informasi yang dibagikan pengunggah adalah informasi yang benar. Menurut ahli, ada yang benar, ada pula yang salah dan perlu diklarifikasi.  

#KLARIFIKASI #PCR #dan #Rapid #Test #Disebut #Tak #Tepat #Baca #Infeksi #Virus #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: hoakshoaks coronaJakartaklarifikasiPCR Covid-19tes
ShareTweetSend

Related Posts

Jangan Sepelekan, Ketahui Arti di Balik BAB Tenggelam dan Terapung!

Jangan Sepelekan, Ketahui Arti di Balik BAB Tenggelam dan Terapung!

by bisnis
April 11, 2021
0

KOMPAS.com - Buang air besar (BAB) adalah proses alami yang dialami setiap manusia sebagai proses tubuh mengeluarkan sisa-sisa makanan dan...

Pentingnya Menemani Anjing dan Kucing yang Tengah Berduka karena Kematian

Pentingnya Menemani Anjing dan Kucing yang Tengah Berduka karena Kematian

by bisnis
April 10, 2021
0

KOMPAS.com - Hewan seringkali memiliki ikatan kuat dengan pemiliknya juga dengan partner satu spesiesnya. Ketika pemilik atau temannya ini pergi atau...

Sekolah Kedinasan 2021, Ini Jadwal Seleksi Masing-masing Instansi

Sekolah Kedinasan 2021, Ini Jadwal Seleksi Masing-masing Instansi

by bisnis
April 10, 2021
0

KOMPAS.com - Pendaftaran calon praja/taruna/mahasiswa sekolah kedinasan tahun 2021 telah dibuka pada Jumat (9/4/2021). Calon pendaftar bisa mengakses portal pendaftaran...

INFOGRAFIK: Cara Mencairkan BLT UMKM Rp 1,2 Juta

INFOGRAFIK: Cara Mencairkan BLT UMKM Rp 1,2 Juta

by bisnis
April 9, 2021
0

JAKARTA, KOMPAS.com - Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 kembali disalurkan pada tahun 2021.  BPUM, yang juga...

Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2021 Mulai Dibuka Besok, Simak Alur Penerimaan dan Dokumen yang Dibutuhkan

Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2021 Mulai Dibuka Besok, Simak Alur Penerimaan dan Dokumen yang Dibutuhkan

by bisnis
April 8, 2021
0

KOMPAS.com - Pemerintah akan membuka pendaftaran sekolah kedinasan pada Jumat (9/4/2021). Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian dari Badan Kepegawaian Negara...

Next Post
China Bantah Wajibkan Diplomat AS Dites Swab Anal Halaman all

China Bantah Wajibkan Diplomat AS Dites Swab Anal Halaman all

Satgas Ungkap 10 Kabupaten/Kota dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi, Solo Pertama Halaman all

Satgas Ungkap 10 Kabupaten/Kota dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi, Solo Pertama Halaman all

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RECOMMENDED

Sebelum Wafat, Daniel Dhakidae Ingin Buat Majalah Prisma Edisi 50 Tahun

Sebelum Wafat, Daniel Dhakidae Ingin Buat Majalah Prisma Edisi 50 Tahun

April 11, 2021
Jangan Sepelekan, Ketahui Arti di Balik BAB Tenggelam dan Terapung!

Jangan Sepelekan, Ketahui Arti di Balik BAB Tenggelam dan Terapung!

April 11, 2021
Inter Vs Cagliari, Romelu Lukaku dkk Melempem pada Babak Pertama

Inter Vs Cagliari, Romelu Lukaku dkk Melempem pada Babak Pertama

April 11, 2021
Deddy Corbuzier Jadi Cowok ke-25 yang Dicium Kiky Saputri

Deddy Corbuzier Jadi Cowok ke-25 yang Dicium Kiky Saputri

April 11, 2021

MOST VIEWED

  • PT IMIP rekrutmen karyawan via online

    New Normal, PT IMIP Rekrut Karyawan via Online

    108 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Punya Usaha Mikro tetapi Belum Dapat BLT UMKM, Lakukan Hal Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Link Live Streaming Barcelona Vs PSG, Rafinha Kembali ke Camp Nou Halaman all

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT IMIP Serahkan Bantuan Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Smelter Nikel VDNI Diamuk Massa

    104 shares
    Share 0 Tweet 0
navigasibisnis.com

navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

  • Landing Page
  • All Features
  • Contact

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In