KOMPAS.com – Korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh penyiar radio dan konten kreator Gofar Hilman bertambah.
Sebelumnya, kasus ini ramai menjadi perbincangan setelah salah satu korban mengungkapkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Gofar 3 tahun lalu.
Posko pengaduan yang diinisiasi LBH APIK Jakarta dan SAFEnet telah menerima 8 aduan korban lainnya.
Posko korban Gofar
Setelah thread yang ku buat dibaca oleh banyak orang, ternyata beberapa orang menceritakan pengalaman tidak mengenakannya juga, aku nggak sendiri. Sudah ada 8 orang (termasuk aku) yang mengalami kejadian serupa, dilakukan oleh orang yang sama, GH. #BeraniLawanGH
— Nyelaras (@quweenjojo) June 18, 2021
Salah satau korban yang pertama kali bersuara, pemilik akun twitter Nyelaras mengatakan, melihat adanya potensi korban yang masih belum berani bersuara, LBH APIK Jakarta dan SAFEnet, bersama para korban lainnya bersolidaritas membuka posko pengaduan.
Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Posko pengaduan dugaan pelecehan yang dilakukan Gofar dibuat sebagai ruang aman untuk menguatkan sesama korban, dan menyediakan pendampingan hukum, konseling psikologi, serta keamanan digital jika diperlukan.
Sementara itu, dalam rilis pers Jumat (18/6/2021) LBH APIK Jakarta dan SAFEnet memberikan apresiasi besar pada korban yang telah kuat dan berani bersuara hingga memantik suara-suara korban lainnya, seperti yang telah dilakukan akun Twitter @quweenjojo.
Hingga 17 Juni 2021, LBH APIK Jakarta telah menerima 8 aduan kasus terkait dengan pelecehan seksual yang dilakukan Gofar Hilman, termasuk aduan dari pemilik akun Twitter @quweenjojo.
Posko dibuka pada 18 Juni 2021 dan dapat diakses dengan menghubungi:
Email [email protected]
Instagram https://instagram.com/aduankorban.gh
Gofar bantah melakukan pelecehan
Sebelumnya, pada Rabu (9/6/2021) Gofar, melalui utas di akun Twitter-nya @pergijauh, membantah tuduhan tersebut.
“Untuk masalah tuduhan pelecehan, di sini gue yakin tidak melakukan hal itu, ada dua orang yang dampingin gue saat itu, 1 orang cewek panitia dan 1 orang cowok asisten gue, mereka yang jagain gue sampe masuk mobil di akhir acara,” tulis Gofar.
Tanggapan gue soal kejadian yg lagi rame banget di Twitter yg melibatkan nama gue
— Gofar Hilman (@pergijauh) June 8, 2021
Gofar mengatakan, pihaknya siap menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Karena menurutnya, tudingan pelecehan seksual yang ia lakukan adalah fitnah yang telah mencemarkan nama baiknya.
“konfirmasi mereka (panitia-asisten, Red) bilang bahwa gue gak melakukan seperti yang dituduhkan tsb. Biar sama-sama enak, gue siap menyelesaikan masalah ini sebaiknya sih secara hukum, tapi kalau ada usulan lain gue siap mendiskusikan masukannya. karena melibatkan fitnah pake nama gue di sini,” tulis Gofar.
Beban korban kekerasan
Seperti dikutip dari rilis media LBH APIK Jakarta dan SAFEnet mengatakan, pernyataan Gofar yang menyebutkan akan membawa masalah tersebut ke jalur hukum dinilai sangat meresahkan.
Menurut mereka, kerap kali korban kekerasan seksual menghadapi tantangan yang luar biasa dalam memproses kasus yang mereka alami secara hukum.
Di antara tantangan yang harus dihadapi adalah beban untuk melakukan pembuktian bahwa kekerasan seksual tersebut benar terjadi.
Sedangkan pelaku kerap mendapatkan privilese “tidak bersalah sampai terbukti melakukan”.
Selain itu, LBH APIK Jakarta dan SAFEnet mengatakan, kekerasan seksual sulit untuk dibuktikan karena biasanya terjadi di ruang-ruang tertutup tanpa saksi.
Atau jika terjadi di ruang terbuka ia berlangsung secara spontan dan cepat sehingga korban kerap tidak bisa mempersiapkan diri untuk menyimpan barang buktinya.
Trauma korban
Tidak hanya itu, dalam kejadian kekerasan seksual, seringkali korban justru mengalami tonic immobility yang membuatnya terlihat tidak melawan pelaku, sehingga dipersepsikan sebagai menerima perlakuan tersebut.
Korban juga kemungkinan besar mengalami trauma yang begitu hebat, sehingga butuh waktu lama untuk memproses pengalamannya tersebut sebelum akhirnya berani bercerita pada pihak lain.
Beberapa orang tanya, beneran? Iya bener. Di Agustus 2018 gue dateng ke acara yang salah satu bintang tamunya Gofar Hilman di Malang. Di penghujung acara gue maju ke depan niat untuk keperluan Instastory. My mistake. Lalu Gofar tarik dan rangkul gue, ok gue pikir dia humble.
— Nyelaras (@quweenjojo) June 8, 2021
Oleh karena itu, posko pengaduan Gofar Hilman yang didirikan oleh LBH APIK Jakarta dan SAFEnet, ditujukan sebagai ruang aman untuk menguatkan sesama korban, dan menyediakan pendampingan hukum, konseling psikologi, serta keamanan digital jika diperlukan.
“Demi menjaga keamanan korban, semua aduan yang masuk akan dijaga kerahasiaannya, misal dengan pengaburan identitas dan detail cerita, kecuali korban memutuskan sebaliknya,” demikian pernyataan dari LBH APIK Jakarta dan SAFEnet, Jumat (18/6/2021).
#Dugaan #Pelecehan #Seksual #Gofar #Hilman #Posko #Aduan #Terima #Laporan #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli