KOMPAS.com – Setiap negara mempunyai alasan yang tidak biasa dalam mengubah namanya. Sampai dengan saat ini, sudah ada banyak negara yang melakukan pergantian nama.
Dikutip dari laman the Economist, alasan paling umum sejumlah negara mengganti namanya adalah ingin melepaskan belenggu kolonialisme.
Sejak perang dunia kedua, sejumlah negara telah merdeka, dan kemudian mengubah nama kota, institusi, dan bahkan negara mereka sendiri untuk mencerminkan budaya asli.
Hal tersebut dilakukan untuk membuang atau mengganti nama-nama yang dibuat oleh penjajah Eropa dan tidak mereka sukai.
Misalnya saja Rhodesia, yang diambil dari nama Cecil Rhodes (kolonialis Inggris yang serakah), mengganti namanya menjadi Zimbabwe.
Penggantian nama tersebut dilakukan ketika mayoritas pemerintahan dipegang oleh orang-orang berkulit hitam.
Negara-negara juga sering kali mengubah nama mereka karena alasan politik, geografis, atau bahkan agama.
https://www.youtube.com/watch?v=aye_w22Q9sU
Ada banyak sekali negara di dunia ini yang pernah berganti nama, dan berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Makedonia
Dilansir dari laman National Geographic, pada 2019 negara yang sebelumnya disebut Republik Makedonia mengganti namanya menjadi Republik Makedonia Utara.
Keputusan tersebut menyusul perselisihan selama beberapa dekade dengan pemerintah Yunani di Athena mengenai penggunaan nama Macedonia (Makedonia).
2. Cabo Verde
Cape Verde, sebuah negara dengan 10 pulau dan setengah juta penduduk di tengah Samudera Atlantik, mengubah namanya menjadi “Cabo Verde” pada tahun 2013.
Nama baru tersebut sebenarnya adalah nama asli yang diberikan oleh para pelaut Portugis untuk pulau tak berpenghuni pada tahun 1444. Cabo Verde berarti tanjung hijau.
3. Kongo
Republik Demokratik Kongo sejak 1885 hingga 1908 negara ini disebut sebagai Congo Free State (Negara Bebas Kongo), sebelum akhirnya menjadi Kongo Belgia.
Setelah itu, namanya menjadi Kongo-Leopoldville, dan setelah kemerdekaannya pada 1960, menjadi Republik Kongo. Beberapa tahun kemudian diubah lagi menjadi Republik Demokratik Kongo.
4. Türkiye
Dikutip dari laman Euronews Culture, pada 2022, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi tahu PBB bahwa negaranya harus disebut “Türkiye” dalam semua bahasa.
Kata Türkiye mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa Turki dengan cara terbaik.
5. Belanda
Pada Januari 2020, Belanda mengganti nama Holland sebagai bagian dari kampanye rebranding, dan menggantinya menjadi Netherlands
Pemerintah mengatakan Netherlands lebih mewakili negaranya sebagai negara yang terbuka, modern, dan inklusif.
6. Iran
Dilansir laman World Atlas, secara historis, Iran disebut sebagai Persia karena tulisan Yunaninya. Wilayah Iran saat ini diduduki oleh Persia yang mendirikan Kekaisaran Persia.
Pada tahun 1935, pemerintah Iran mengarahkan negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Iran untuk menyebutnya sebagai Iran, bukan Persia.
7. Kamboja
Kamboja telah beberapa kali berganti nama, ia pernah bernama Kerajaan Kamboja dan Republik Khmer.
Di bawah pemerintahan komunis dari 1975 hingga 1979, wilayah ini disebut sebagai Kampuchea Demokratis.
Di bawah otoritas transisi PBB dari tahun 1989 hingga 1993, negara tersebut dinamai Negara Kamboja.
8. Myanmar
Myanmar dikenal dalam bahasa Inggris dengan dua nama yakni Myanmar dan Burma. Nama “Burma” menjadi “Myanmar” dan terakhir menjadi “Republik Persatuan Myanmar” yang menjadi bahan kontroversi.
Pergantian nama dilakukan junta militer pada tahun 1989, satu tahun setelah beberapa orang terbunuh dalam upaya menekan pemberontakan rakyat.
9. Yordania
Transjordan diakui sebagai sebuah negara pada September 1922 dan tetap menjadi mandat Inggris sampai tahun 1946 ketika diberikan kemerdekaan.
Pada Mei 1946 pihak berwenang menamainya “Kerajaan Hashemite Transjordan” setelah ratifikasi Perjanjian London.
Pada 1949 namanya kembali diubah menjadi “Kerajaan Hashemite Yordania”.
10. Sri Lanka
Di bawah pemerintahan Inggris, Sri Lanka dikenal sebagai Ceylon pada 1815 hingga 1948. Ceylon merupakan transliterasi dari Ceilao, nama negara di bawah pemerintahan Portugis yang merupakan penguasa kolonial pertama.
Nama Sri Lanka diperkenalkan pada masa dorongan kemerdekaan pada awal abad ke-20.
Nama itu digunakan oleh Partai Marxis Lanka Sama Samaja sementara Sri diperkenalkan oleh Partai Kebebasan Sri Lanka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Daftar #Negara #yang #Pernah #Berganti #Nama #Mana #Saja
Klik disini untuk lihat artikel asli