navigasibisnis.com
Saturday, May 28, 2022
  • Login
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
navigasibisnis.com
No Result
View All Result
Home Tren

Berkaca dari Kasus Gay di Thailand, Mengapa Netizen Gemar Nyinyir dan Komentar Negatif di Jagat Maya?

April 15, 2021
in Tren
0
Berkaca dari Kasus Gay di Thailand, Mengapa Netizen Gemar Nyinyir dan Komentar Negatif di Jagat Maya?
0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

KOMPAS.com – Media sosial baru-baru ini diramaikan dengan informasi adanya pasangan gay asal Thailand yang mengaku mendapat banyak komentar negatif dari netizen asal Indonesia atas pernikahan yang dilakukan keduanya.

Mereka mempertanyakan mengapa mereka mendapat hujatan itu dari netizen negara lain, padahal mereka menikah di negaranya sendiri secara resmi dan bahagia dengan adanya restu keluarga.

RELATED POSTS

10 Penumpang Lion Air Ditinggalkan Pesawat, YLKI: Harus Ada Kompensasi

Daftar KIP Kuliah

Apakah hal ini menunjukkan kebenaran survei Microsoft yang menempatkan netizen Indonesia di jajaran akhir dari urutan netizen tersopan di dunia?

Pengamat media sosial Enda Nasution menyebut, hal ini sesungguhnya tidak bisa disimpulkan bahwa netizen Indonesia memiliki sifat yang lebih buruk dibandingkan netizen dari negara lain.

Enda menjelaskan pada dasarnya sifat seseorang saat berada di dunia maya memang akan berbeda dengan perangainya di dunia nyata.

“Ada kecenderungan memang di media sosial kita itu jadi lebih julid ya, atau lebih kasar gitu ya, atau lebih berani juga untuk menyampaikan pendapat yang belum tentu benar,” kata Enda saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/4/2021).

Sejumlah alasan yang mendasari

Ada sejumlah alasan mengapa hal itu terjadi.

Pertama adalah jarak.

Di media sosial, netizen dan pihak yang mereka komentari berada dalam jarak tertentu yang hanya bisa dijangkau melalui media atau alat, tidak secara langsung.

“Ini membuat kita pun lebih punya sedikit konsekuensinya dibandingkan dengan kalau kita bicara langsung. Kalau kita bicara langsung tentu selalu ada potensi lawan bicara kita ini marah atau mengeluarkan emosi dan lain sebagainya. Kalau lewat medium atau lewat device tentu lebih terlindung kita,” kata Enda.

Alasan lain, di media sosial tidak ada reaksi secara fisik atau emosi dari pihak yang dikenai aksi yang dapat dilihat langsung oleh netizen yang dalam hal ini menjadi pelaku penyerangan, penghujatan, dan sebagainya.

“Konsekuensi fisik mungkin orangnya marah, kita pun juga terlindung dari konsekuensi emosional ya, jadi kita tidak perlu melihat orang marah atau orang nangis atau orang sedih gara-gara kata-kata yang kita sampaikan, karena kita tidak akan bisa melihatnya secara langsung. Termasuk juga gestur,” papar Enda.

Selanjutnya, mengapa di media sosial netizen cenderung lebih ringan dalam bertindak yang demikian itu dikarenakan adanya kelompok berpikir komunitas atau group think.

“Kita tidak berpikir secara individual tapi mengikuti alur mayoritas atau nada yang sudah disampaikan oleh orang-orang lain dalam forum yang sama dan dengan kondisi itu, maka kita pun seolah-olah jadi kayak berlomba siapa yang bisa paling lucu atau paling kejam atau paling keji atau paling menusuk perasaan orang. Itu juga mengakibatkan intensitas ke dalam “kekejaman” komentar kita juga makin meninggi,” papar dia.

Banyak faktor

Kondisi yang sama juga terjadi pada netizen dari negara mana pun, tidak hanya Indonesia.

Hal itu mengakibatkan adanya kecenderungan untuk berlaku lebih berani dalam artian keji, kasar, dan sebagainya.

“Tapi memang orang Indonesia termasuk negara yang intensitas penggunaan media sosialnya tinggi ya kalau dibandingkan dengan negara-negara lain (sehingga sifat yang demikian lebih menonjol dan seolah-olah lebih identik dengan netizen Indonesia),” pungkas Enda.

Diberitakan Kompas.com (14/4/2021), psikolong asal Solo, Hening Widyastuti mengatakan munculnya hujatan terhadap pasangan pengantin gay Thailand tersebut dimungkinkan faktor etik budaya Asia, khususnya Indonesia yang pada dasarnya belum bisa diterima masyarakat.

Ada banyak faktor yang menurut Hening membuat para netizen berkomentar negatif terhadap sesuatu.

Dari kondisi sebagian masyarakat yang sudah lelah dan stres dengan situasi saat ini, faktor keluarga yang tidak harmonis, pengguna sosial media anak muda yang belum matang, hingga faktor lainnya.

Hening menambahkan bahwa kecerdasan emosional dalam kaitannya kontrol diri juga memengaruhi perilaku netizen.

#Berkaca #dari #Kasus #Gay #Thailand #Mengapa #Netizen #Gemar #Nyinyir #dan #Komentar #Negatif #Jagat #Maya #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: dunia mayaEnda NasutionIndonesiakomentar negatifmedia sosialNetizennetizen Indonesiapasangan gayPasangan Gay ThailandThailand
ShareTweetSend

Related Posts

10 Penumpang Lion Air Ditinggalkan Pesawat, YLKI: Harus Ada Kompensasi

10 Penumpang Lion Air Ditinggalkan Pesawat, YLKI: Harus Ada Kompensasi

by bisnis
May 28, 2022
0

KOMPAS.com - Sebanyak 10 penumpang maskapai Lion Air harus ditinggal di Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Jumat (27/5/2022) lantaran kapasitas pesawat tidak mencukupi. ...

Daftar KIP Kuliah

Daftar KIP Kuliah

by bisnis
May 26, 2022
0

KOMPAS.com - Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) diluncurkan pemerintah menjadi skema bantuan biaya pendidikan yang bisa digunakan calon...

Cara Mendaftar Twitter dan Membuat Akun Twitter Baru

Cara Mendaftar Twitter dan Membuat Akun Twitter Baru

by bisnis
May 24, 2022
0

KOMPAS.com - Twitter merupakan aplikasi media sosial yang cukup dikenal oleh masyarakat. Dikutip dari , (24/3/2022), Twitter merupakan situs jejaring...

Viral, Video Detik-detik Kereta Api Tabrak Minibus di Semarang

Viral, Video Detik-detik Kereta Api Tabrak Minibus di Semarang

by bisnis
May 23, 2022
0

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang menampilkan detik-detik kereta api menabrak minibus, viral di media sosial Instagram, Minggu (22/5/2022).  Dalam video...

Sepak Terjang Achmad Yurianto, Jubir Pertama Penanganan Covid-19

Sepak Terjang Achmad Yurianto, Jubir Pertama Penanganan Covid-19

by bisnis
May 21, 2022
0

KOMPAS.com - Achmad Yurianto, mantan juru bicara penanganan Covid-19 sekaligus mantan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan...

Next Post
Lirik dan Chord Lagu Remember dari Jake Isaac

Lirik dan Chord Lagu Remember dari Jake Isaac

Setelah 454 Pasukan Tewas dalam Perang Dua Dekade, Inggris Akan Ikuti AS Tarik Pasukan dari Afganistan

Setelah 454 Pasukan Tewas dalam Perang Dua Dekade, Inggris Akan Ikuti AS Tarik Pasukan dari Afganistan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RECOMMENDED

Ukraina Kecam Muncul Kapal Angkut 2.700 Ton Logam dari Mariupol ke Rusia

Ukraina Kecam Muncul Kapal Angkut 2.700 Ton Logam dari Mariupol ke Rusia

May 28, 2022
CPNS yang Mengundurkan Diri Bisa Diganti Peserta Seleksi Peringkat di Bawahnya

CPNS yang Mengundurkan Diri Bisa Diganti Peserta Seleksi Peringkat di Bawahnya

May 28, 2022
10 Penumpang Lion Air Ditinggalkan Pesawat, YLKI: Harus Ada Kompensasi

10 Penumpang Lion Air Ditinggalkan Pesawat, YLKI: Harus Ada Kompensasi

May 28, 2022
Fiersa Besari Tetap Hibur Penonton yang Galau di Java Jazz Festival 2022 meski Hujan Turun

Fiersa Besari Tetap Hibur Penonton yang Galau di Java Jazz Festival 2022 meski Hujan Turun

May 27, 2022

MOST VIEWED

  • Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika

    Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika di Segala Sektor

    80 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Wanita Bisa Hamil Walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina? Halaman all

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Efek Samping Vaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belum Selesai Covid-19, Ilmuwan Prediksi Ancaman Penyakit X, Apa Itu? Halaman all

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
navigasibisnis.com

navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

  • Landing Page
  • All Features
  • Contact

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In