KOMPAS.com – Indonesia memakai setir mobil di kanan meskipun lebih banyak negara menerapkan setir mobil di kiri.
Beberapa orang mungkin ada yang menanyakan hal tersebut. Mengapa setir mobil di Indonesia ada di kanan, sementara banyak negara di dunia menggunakan setir kiri?
Termasuk aturan kendaraan di Indonesia berjalan di sisi kiri, sementara sejumlah negara lainnya di sebelah kanan.
Apa alasannya dan bagaimana sejarahnya?
Sejarah Indonesai pakai setir mobil di kanan
Indonesia menerapkan aturan setir kanan dan berjalan di sisi kiri tak lepas dari pengaruh penjajahan Inggris dan Belanda.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Inggris diketahui menerapkan aturan berkendara di lajur kiri.
Pada awalnya, Belanda yang pertama datang pada 1596 juga mengenalkan setir di sisi kanan kepada masyarakat Hindia Belanda saat itu.
Namun, ketika Napoleon dari Perancis menjajah Belanda, negara itu kemudian mengubah haluan, yakni menerapkan setir di sisi kiri.
Namun demikian, konsep kemudi atau setir di sebelah kiri itu tidak diikuti oleh Indonesia.
Sebab, usai Belanda hengkang, Indonesia dijajah oleh Jepang, yang juga menerapkan konsep setir di sisi kanan dengan lajur kiri.
Sehingga, Indonesia pun tetap mempertahankan mengemudi di sisi kanan dengan lajur kiri atau left-driving hingga sekarang.
Sejarah setir kanan di Inggris
Salah satu negara yang menerapkan setir kanan dan berkendara di jalur sisi kiri adalah Inggris.
Jika dirunut, asal-usul setir kanan terkait dengan kebiasaan ketika Inggris berada di bawah kekuasaan Romawi.
“Hampir semua orang melakukan aktivitas dengan tanan kanan. Mereka biasanya mengendalikan kuda dengan tangan kiri dan membawa senjata dengan tangan kanan. Posisi ideal untuk bertempur,” jelas Stephen Laing, kurator di Museum Transportasi Inggris di Warwickshire dikutip dari BBC.
“Tentara Romawi berbaris di sisi kiri jalan dan konvensi ini berlaku (di Inggris) hingga sekarang,” tambahnya.
Penulis otomotif Giles Chapman mengatakan Undang-Undang Jalan Raya Inggris tahun 1835 mengabadikan mengemudi di sebelah kiri dalam undang-undang untuk negara ini dan koloninya.
“Aturan itu diekspor, misalnya, ke Jepang, di mana para insinyur Inggris merencanakan jalur kereta apinya untuk mengemudi di sebelah kiri, yang mengarah ke dekrit serupa untuk kendaraan jalan,” kata dia.
Berjalan di lajur kiri
Dikutip dari BBC Amerika, berjalan di lajur kiri dalam lalu lintas adalah kebiasaan yang umurnya ratusan tahun, disebut-sebut sejak zaman Yunani kuno, Mesir dan Romawi.
Hal itu tak lepas dari kebiasaan era di mana orang-orang bepergian masih membawa pedang.
Diketahui, sekitar 85-90 persen manusia tidak kidal.
Karena itu saat mengemudi kereta atau gerobak, para ksatria akan berada di sisi kiri sebab tangan kanan mereka berfungsi untuk membawa pedang, tombak, pisau atau garpu rumput jika dia petani.
Pada tahun 1773, Pemerintah Inggris memperkenalkan Undang-Undang Jalan Raya Umum, yang mendorong penunggang kuda, kusir, dan orang-orang yang membawa sayuran mereka ke pasar (sambil membawa pedang) untuk mengemudi di sebelah kiri.
Undang-undang Jalan Raya tahun 1835 kemudian memperkuat ini, menjadikannya hukum negara.
Napoleon mengubah aturan di Perancis
Aturan di Perancis pra-revolusioner kendaraan berjalan di sebelah kiri.
Namun aturan berubah ketika Napoleon mengambil alih tentara dan mulai melakukan penyerangan ke sejumlah negara lainnya.
Dia lalu memerintahkan kendaraan dan tentara untuk tetap berjalan di sisi kanan.
Mitos menyebutkan, hal itu karena Napoleon kidal.
Namun alasan lainnya, hal itu dinilai untuk menyulitkan musuh-musuhnya saat menyerang menurut ahli taktik militer.
Penaklukan Napoleon membawa implikasi aturan baru ke sejumlah negara, seperti Swiss Jerman, Polandia, Spanyol, dan Italia, sehingga membuat mereka mengemudi di sebelah kanan.
Selanjutnya, tren di antara banyak negara selama bertahun-tahun telah mengarah ke kanan.
Dengan perluasan perjalanan dan pembangunan jalan di tahun 1800-an, peraturan lalu lintas dibuat di setiap negara.
Namun, mengemudi di sisi kiri diwajibkan di Inggris pada 1835. Negara-negara yang merupakan bagian dari jajahan Inggris juga mengikutinya.
Aturan di Jepang
Di Jepang, mereka secara historis mengemudi di kiri.
Asal-usul ini berasal dari periode Edo (1603-1868) dan menjadi semi resmi pada 1872, yaitu ketika kereta api pertama Jepang diperkenalkan dan dibangun dengan bantuan teknis dari Inggris.
Secara bertahap, jaringan besar rel kereta api dan trem dibangun, dan tentu saja semua kereta api dan trem melaju di sisi kiri.
Namun, butuh setengah abad lagi sampai pada tahun 1924 mengemudi di sisi kiri dengan jelas tertulis dalam undang-undang.
Sampai pada 1945, ketika pemerintahan AS memaksa Prefektur Okinawa untuk beralih ke kanan. Mereka lalu kembali ke aturan berjalan di sisi kiri pada tahun 1978.
Negara mana saja yang setir kiri dan kanan?
Peta dunia ini menunjukkan sisi mana dari lalu lintas jalan yang dilalui. Negara-negara berwarna hijau mengemudi di sebelah kanan, negara-negara oranye mengemudi di sebelah kiri.
Seperti yang Anda lihat, sebagian besar bekas jajahan Inggris, dengan beberapa pengecualian, mengemudi di sisi kiri jalan, sedangkan Amerika Serikat, negara-negara Amerika Latin, dan negara-negara Eropa mengemudi di sisi kanan.
Hampir selalu, di negara-negara di mana seseorang mengemudi di sisi kanan jalan, mobil dibuat sedemikian rupa sehingga pengemudi duduk di sisi kiri mobil.
Sebaliknya, mengemudi di sisi kiri jalan biasanya menyiratkan bahwa kursi pengemudi berada di sisi kanan mobil.
Di bawah peta dunia Anda juga dapat menemukan daftar lengkap semua negara di dunia dan sisi jalan yang dilalui penduduk.
Selengkapnya daftar negara yang menerapkan aturan setir kiri dan kanan dapat dilihat di sini.
#Alasan #Mengapa #Indonesia #Gunakan #Setir #Mobil #Kanan #Ini #Sejarahnya
Klik disini untuk lihat artikel asli