navigasibisnis.com
Thursday, January 21, 2021
  • Login
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
navigasibisnis.com
No Result
View All Result
Home Tekno

Indosat Ingin Pakai Balon Google Loon Sebar Internet di Pedalaman Halaman all

January 12, 2021
in Tekno
0
Indosat Ingin Pakai Balon Google Loon Sebar Internet di Pedalaman Halaman all
0
SHARES
4
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

KOMPAS.com – Indosat Ooredoo mengungkapkan bahwa pihaknya terlibat diskusi dengan Google terkait project Loon, yang sedianya digunakan untuk menyediakan koneksi internet di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Hal ini disampaikan oleh Natasha Nababan selaku Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Ooredoo dalam acara Paparan Publik Insidentil – PT. Indosat Tbk, Selasa (12/1/2021) yang digelar secara online.

RELATED POSTS

Isi Ulang Tri Bisa Dapat Kuota YouTube Unlimited, Begini Caranya Halaman all

Xiaomi Kembalikan Webcam ke Laptop Mi Notebook 14 Halaman all

“Saat ini diskusi kami dengan pihak Google masih dalam tahap awal. Namun sebagai perusahaan, tentu kami berkomitmen menyediakan interkoneksi di seluruh pelosok Indonesia,” lanjut Natasha.

Pilihan Indosat memilih Google Loon adalah setelah keputusan Indosat melepas slot satelit 113BT kepada Telkomsat beberapa waktu lalu.

Menurut Natasha, pengoperasian satu satelit tersebut secara skala ekonomi tidak efisien dari kacamata Indosat Ooredoo, sehingga perusahaan tidak bisa lagi menyediakan harga yang kompetitif di layanan satelit.

Walaupun pembicaraan tentang Google Loon ini masih tahap awal, Natasha menyatakan Indosat Ooredoo bersemangat menjajaki diskusi kerja sama dengan Google Loon.

Hal ini mengingat upaya Indosat ini didorong dan sejalan dengan wacana Kementerian Kominfo dan AiTi yang juga ingin menyediakan internet di pelosok Tanah Air.

Apa itu Project Loon

Sebagai informasi, proyek Google Loon sendiri merupakan proyek yang bertujuan untuk menyebarkan internet ke berbagai lokasi terpencil di seluruh dunia. Proyek ini diinisiasi oleh Google sejak 2013 lalu.

Proyek Loon diprogram untuk membawa jaringan internet dengan wahana balon udara. Balon tersebut nantinya akan bertindak seperti sebuah satelit atau “BTS udara”.

Balon ini diterbangkan ke lapisan stratosfer dengan jarak dua kali ketinggian pesawat komersil sehingga tidak akan mengganggu lalu lintas udara. Namun, ketinggian tersebut masih jauh di bawah jalur orbit satelit.

Google Balon google terbang di ketinggian 20 Km di Indonesia.

Dari sana, balon-balon Google akan tersambung internet service provider (ISP) di darat melalui spektrum frekuensi radio tertentu. Penggunaan frekuensi inilah yang kemudian menjadi batu sandungan untuk Google Loon.

Pernah hadir di Indonesia namun sebatas uji coba saja

Google Loon sempat diuji coba dua kali di Indonesia. Uji coba pertama kali terdeteksi aplikasi Flightradar24 pada pertengahan 2014 di selatan Pulau Sumatera, sekitar area Bandar Lampung dan bergerak ke arah timur.

Penerbangan uji coba Google Loon kedua terdeteksi pada Maret 2015 di laut Jawa. Balon helium dengan kode “HBAL436” itu terlihat melintasi laut jawa dengan ketinggian sekitar 20.400 meter dan bergerak dengan kecepatan 37 knot.

Pada tahun 2015, di bawah kepemimpinan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) periode 2014-2019, Rudiantara, Google disebut meminta izin untuk menggunakan frekuensi 900 Mhz dan 700 Mhz untuk uji coba, namun tidak dikabulkan.

Lintasan terbang balon Google Project Loon di atas laut jawa, sebagaimana ditampilkan Flightradar 24 pada Minggu (22/3/2015) siang sekitar pukul 12.30 WIB Oik Yusuf/ Kompas.com Lintasan terbang balon Google Project Loon di atas laut jawa, sebagaimana ditampilkan Flightradar 24 pada Minggu (22/3/2015) siang sekitar pukul 12.30 WIB

Pasalnya, alokasi frekuensi 900 Mhz sudah digunakan untuk tiga operator seluler, sementara 700 Mhz masih digunakan untuk televisi analog.

Oleh karena itu, Google Loon harus masuk melalui existing player dengan cara merangkul operator seluler yang ada di Indonesia, bukan menggunakan alokasi spektrum sendiri.

Alhasil saat itu, uji coba Google Loon kemudian disepakati dengan menggandeng tiga operator seluler di Indonesia yakni Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat. Uji coba tersebut digunakan menggunakan jaringan 4G LTE pada frekuensi 900 Mhz.

Namun, sejak saat itu wacana adopsi Google Loon ini kemudian hilang begitu saja.

Terbentur regulasi

Penyelenggaran proyek Loon di Indonesia berjalan alot lantaran terbentur beberapa regulasi. Pertama Peraturan Pemerintah (PP) nomor 52 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi.

Dalam penjelasan PP 53 tahun 2000, disebutkan bahwa spektrum frekuensi radio dan orbit satelit merupakan sumber daya alam terbatas, dan penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan peruntukannya.

Lalu, operasi Google Loon juga terbentur PP nomor 53 tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit. Pada pasal 25 dalam aturan tersebut ditegaskan bahwa Pemegang izin stasiun radio yang telah habis masa perpanjangannya dapat memperbaharui izin stasiun radio melalui proses permohonan izin baru.

Selain itu, izin stasiun radio tidak dapat dialihkan kepada pihak lain kecuali ada persetujuan dari Menteri. Aturan inilah yang menjadi batu sandungan bagi Google Loon.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berbicara dalam acara penandatanganan nota kesepahaman di Google X, Mountain View,
Rabu (28/10/2015).Wicak Hidayat/KOMPAS.com Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berbicara dalam acara penandatanganan nota kesepahaman di Google X, Mountain View,
Rabu (28/10/2015).

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, Anang Latif, kala itu mengatakan bahwa selain aturan sharing frekuensi, balon internet ini juga masih terkendala regulasi tata ruang angkasa di Indonesia.

Regulasi tersebut menjadi domain Kementerian Perhubungan, khususnya Dirjen Perhubungan Udara.

Wacana penggunaan Google Loon di Indonesia muncul lagi

Meski masih terbentur regulasi, wacana penggunaan Google Loon untuk menyebarkan internet ke daerah 3T kembali muncul pada akhir 2020 lalu.

Menteri Komunikasi dan Informatika saat ini, Johnny Plate, menyinggung penggunaan teknologi Loon untuk akses internet yang ditempatkan di atmosfer, sehingga bisa menjangkau wilayah lebih luas.

“Ada juga teknologi Loon, kita tengah mempertimbangkan dan mengkaji untuk memenuhi kebutuhan akses internet, terutama untuk layanan pemerintah di daerah,” kata Johnny saat meninjau kawasan wisata di Labuan Bajo, Kamis (24/09/2020).

Menanggapi wacana ini, Anang mengatakan bahwa saat ini Kementerian Kominfo masih mendengarkan presentasi dari pihak Google terkait teknologi Loon ini.

Menurut Anang, Google telah mengembangkan teknologi baru pada Loon, dan hal inilah yang membuat Kominfo kembali tertarik untuk menggunakan balon internet tersebut. Namun Anang tidak merinci update apa yang diberikan pada Loon.

“Betul, teknologi yang dipakai adalah Google Loon. Kami pelajari semua opsi teknologi yang ada,” ungkap Anang kepada KompasTekno, Selasa (29/9/2020).

Menurut Anang, untuk menggunakan teknologi Google Loon, pemerintah masih harus melakukan pembicaraan dengan sejumlah pihak, termasuk operator seluler.

#Indosat #Ingin #Pakai #Balon #Google #Loon #Sebar #Internet #Pedalaman #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: Google Loonindosat ooredoo
ShareTweetSend

Related Posts

Isi Ulang Tri Bisa Dapat Kuota YouTube Unlimited, Begini Caranya Halaman all

Isi Ulang Tri Bisa Dapat Kuota YouTube Unlimited, Begini Caranya Halaman all

by bisnis
January 21, 2021
0

KOMPAS.com - Operator seluler Tri Indonesia memberikan promo berupa kuota YouTube tanpa batas untuk pelanggan baru dengan masa berlangganan kurang...

Xiaomi Kembalikan Webcam ke Laptop Mi Notebook 14 Halaman all

Xiaomi Kembalikan Webcam ke Laptop Mi Notebook 14 Halaman all

by bisnis
January 20, 2021
0

KOMPAS.com - Beberapa model laptop Mi Notebook yang diperkenalkan pada pertengahan 2020 lalu tidak dibekali dengan webcam. Padahal, komponen yang...

Unboxing Samsung Galaxy S21+ Resmi Indonesia, Tidak Ada Earphone dan Charger Halaman all

Unboxing Samsung Galaxy S21+ Resmi Indonesia, Tidak Ada Earphone dan Charger Halaman all

by bisnis
January 19, 2021
0

KOMPAS.com - Galaxy S21+ merupakan salah satu varian smartphone terbaru Samsung yang diperkenalkan pada 14 Januari 2021, bersama S21 reguler...

5 Penerapan Teknologi AI yang Bakal Mudahkan Segala Aktivitas Manusia

5 Penerapan Teknologi AI yang Bakal Mudahkan Segala Aktivitas Manusia

by bisnis
January 18, 2021
0

KOMPAS.com – Pertemuan dengan Samantha membuat hidup Theodore berwarna. Sisi melankolis pria yang bekerja sebagai penulis surat itu pun perlahan...

MacBook Air M1 dan MacBook Pro M1 Resmi Dijual di Indonesia, Ini Harganya Halaman all

MacBook Air M1 dan MacBook Pro M1 Resmi Dijual di Indonesia, Ini Harganya Halaman all

by bisnis
January 18, 2021
0

KOMPAS.com - Setelah diperkenalkan pada November 2020 lalu, MacBook Air dan MacBook Pro yang ditenagai dengan chip Apple M1, akhirnya...

Next Post
Rupiah Menguat Pagi Ini, Ada di Level Rp 14.514 Per Dollar AS

Investor Cenderung Menahan Diri Masuk ke Lelang Sukuk Negara Halaman all

Pasang Foto Sematkan Cincin di Jari Arie Kriting, Indah Permatasari: Mari Berjalan Bersama Halaman all

Pasang Foto Sematkan Cincin di Jari Arie Kriting, Indah Permatasari: Mari Berjalan Bersama Halaman all

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RECOMMENDED

Lirik dan Chord Lagu Girls/Girls/Boys – Panic! at the Disco Halaman all

Lirik dan Chord Lagu Girls/Girls/Boys – Panic! at the Disco Halaman all

January 21, 2021
Ketua Komisi IV Murka KKP Masih Ekspor Benur Sebelum Aturan PNBP Terbit Halaman all

Ketua Komisi IV Murka KKP Masih Ekspor Benur Sebelum Aturan PNBP Terbit Halaman all

January 21, 2021
4 Daerah Berikut Laporkan Penuhnya Ruang Perawatan Pasien Covid-19, Mana Saja? Halaman all

4 Daerah Berikut Laporkan Penuhnya Ruang Perawatan Pasien Covid-19, Mana Saja? Halaman all

January 21, 2021
10 Hari Upaya Penyelamatan, 1 Orang Tewas dan 21 Penambang Masih Terjebak di Bawah Tanah Halaman all

10 Hari Upaya Penyelamatan, 1 Orang Tewas dan 21 Penambang Masih Terjebak di Bawah Tanah Halaman all

January 21, 2021

MOST VIEWED

  • PT IMIP rekrutmen karyawan via online

    New Normal, PT IMIP Rekrut Karyawan via Online

    108 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Punya Usaha Mikro tetapi Belum Dapat BLT UMKM, Lakukan Hal Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT IMIP Serahkan Bantuan Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setangguh Apa Mr P Kuat Berdiri? Hitung Skor Disfungsi Ereksi di Sini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keseruan Feel Koplo Tampil di Stasiun Santuy, Bawakan Lagu Korea hingga India

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
navigasibisnis.com

navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

  • Landing Page
  • All Features
  • Contact

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In