navigasibisnis.com
Thursday, March 23, 2023
  • Login
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
navigasibisnis.com
No Result
View All Result
Home Tekno

Fakta di Balik Minat LG dan Tesla Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia Halaman all

December 31, 2020
in Tekno
0
Fakta di Balik Minat LG dan Tesla Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia Halaman all
0
SHARES
6
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

KOMPAS.com – Baru-baru ini, Pemerintah Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama LG Energy Solution untuk membangun pabrik baterai mobil listrik di Indonesia.

Nilai investasinya yang disepakati sebesar 9,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 137,5 triliun (kurs rupiah Rp 14.000). Pabrik ini nantinya akan mengintegrasikan seluruh proses pembuatan baterai listrik dari hulu hingga hilir.

RELATED POSTS

Pasar Smartphone di China Merosot Tajam, Terendah dalam 10 Tahun Terakhir

Hukuman Facebook untuk Donald Trump jika Langgar Aturan Lagi

“Mulai dari tambang, smelter, prekursor, katoda, mobil hingga fasilitas daur ulang akan dibangun di Indonesia,” ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Rencananya, pabrik akan dibangun di Maluku Utara dan Jawa Tengah. Dalam MoU juga disebutkan, setidaknya 70 persen nikel yang akan digunakan untuk memproduksi baterai mobil listrik harus diproses di Indonesia.

Dengan demikian, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang mengintegrasikan industri baterai listrik dari pertambangan hingga memproduksi baterai lithium mobil listrik.

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo juga turut mengundang CEO Tesla, Elon Musk, untuk untuk berinvestasi di Tanah Air, khususnya di sektor rantai pasokan baterai untuk kendaraan listrik.

Undangan tersebut kabarnya mendapat respons positif dari bos Tesla itu. Ia bahkan akan mengutus timnya ke Indonesia pada Januari 2021 untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut mengenai rencana tersebut.

Selain itu, produsen baterai China’s Contemporary Amperex Technology ( CATL) kabarnya juga sudah meneken perjanjian dengan perusahaan tambang negara PT Aneka Tambang ( Antam).

CATL berencana menginvestasikan 5 miliar dolar AS atau setara Rp 70,6 triliun, untuk pembangunan pabrik baterai lithium ion di Indonesia.

Dalam perjanjian tersebut, CATL disebutkan wajib memastikan 60 persen nikel dari dalam negeri diolah menjadi baterai di Indonesia.

“Kami tidak ingin mereka membawa nikel keluar dan mengolahnya di luar negeri,” ucap Luhut, dikutip dari laman Hindustan. Untuk diketahui, CATL akan berinvestasi 5 miliar dolar AS dan memulai produksi baterai pada 2024.

Cadangan nikel yang berlimpah

Salah satu alasan yang membuat para produsen mobil listrik ataupun produsen baterai melirik Indonesia untuk membuat pabriknya sendiri ialah karena Indonesia memiliki cadangan nikel yang berlimpah.

Memang, sudah bukan rahasia umum lagi bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel yang berlimpah. Ini membuat Indonesia tampil menjadi salah satu produsen dan eksportir nikel terbesar dunia yang menguasai sekitar 27 persen pasar global.

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sepanjang 2019, Indonesia menjadi produsen bijih nikel terbesar di dunia dengan produksi nikel sebesar 800.000 ton.
Pada 2019, Indonesia juga tercatat sebagai eksportir nikel terbesar kedua untuk industri baja negara-negara Uni Eropa.

Selain itu, nikel juga merupakan salah satu logam terbesar dalam pembuatan baterai listrik. Lithium-ion ibarat jantung dari revolusi mobil listrik. Kandungan baterai lithium-ion itu, terdiri dari anoda, katoda, dan elektrolit. Nikel merupakan komponen logam yang dominan dalam komposisi baterai listrik, khususnya katoda.

Dengan demikian, nikel merupakan komoditas mineral yang sangat strategis di pasar dunia bagi Indonesia. Sayangnya, selama puluhan tahun, Indonesia hanya mengekspor nikel mentah.

Untuk menekan ekspor mineral mentah dan melakukan hilirisasi, Pemerintah Indonesia telah melakukan pelarangan ekspor bijih nikel per Januari 2020 lalu.

Pelarangan ekspor mineral mentah ini mengacu pada Peraturan Menteri (Permen) ESDM nomor 11 tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara.

Positif untuk Indonesia

Langkah Indonesia dalam membatasi ekspor nikel mentah menjadi langkah yang baik untuk dilakukan.

Pertama, karena ini mendorong perusahaan luar negeri untuk berinvestasi langsung di Indonesia, seperti yang telah dilakukan LG Energy Solution dan CATL.

Kedua, dengan diharuskannya mengolah biji nikel di peleburan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan yang jauh berlipat ketimbang mengapalkan bijih nikel yang masih berupa ‘tanah’.

Sebagaimana yang tercantum di MoU dengan LG Energy Solution dan CATL, bahwa keduanya wajib memastikan masing-masing 70 persen dan 60 persen bijih nikel yang digunakan untuk produksi baterai harus diolah di dalam negeri.

“Kami tidak ingin mereka membawa nikel keluar dan mengolahnya di luar negeri,” ucap Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip dari laman Hindustan.

Ketiga, apabila pabrik baterai listrik itu sudah mulai beroperasi, ini akan menjadi lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia.

Indonesia memang belakangan ini gencar memproses nikel untuk digunakan dalam baterai lithium, sebagai bagian dari upaya untuk memproduksi dan mengekspor baterai kendaraan listrik. Upaya ini dilakukan agar Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok global industri otomotif dunia.

Dengan cadangan nikel yang berlimpah, Indonesia juga berambisi menjadi produsen baterai lithium terbesar di dunia.

#Fakta #Balik #Minat #dan #Tesla #Bangun #Pabrik #Baterai #Mobil #Listrik #Indonesia #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: bateraiLGmobil listrikTesla
ShareTweetSend

Related Posts

Pasar Smartphone di China Merosot Tajam, Terendah dalam 10 Tahun Terakhir

Pasar Smartphone di China Merosot Tajam, Terendah dalam 10 Tahun Terakhir

by bisnis
January 30, 2023
0

KOMPAS.com - China yang digadang sebagai pasar smartphone terbesar di dunia, terus mengalami penurunan selama beberapa tahun belakangan. Bahkan firma...

Hukuman Facebook untuk Donald Trump jika Langgar Aturan Lagi

Hukuman Facebook untuk Donald Trump jika Langgar Aturan Lagi

by bisnis
January 29, 2023
0

  KOMPAS.com - Pekan ini, Meta mengumumkan bahwa pihaknya bakal mencabut blokir dari akun mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald...

Review Asus Vivobook 13 Slate OLED, Cocok untuk Kerja dan Hiburan

Review Asus Vivobook 13 Slate OLED, Cocok untuk Kerja dan Hiburan

by bisnis
January 27, 2023
0

KOMPAS.com - Vivobook 13 Slate OLED merupakan laptop 2-in-1 terbaru dari Asus yang dibekali dengan keyboard lepas pasang (detachable).  Karena...

Samsung Pamer Ponsel Lipat 360 Derajat

Samsung Pamer Ponsel Lipat 360 Derajat

by bisnis
January 26, 2023
0

KOMPAS.com - Samsung masih memimpin di pasar ponsel lipat melalui seri Galaxy Z Fold dan Galaxy Z Flip. Meski masih...

Tahukah bahwa iPhone Dulu Sebelum Dirilis Hampir Dinamai “iPad” atau “Tripod”?

Steve Jobs “Hidup Lagi”, Bahas ChatGPT

by bisnis
January 24, 2023
0

KOMPAS.com - Pendiri Apple, Steve Jobs wafat 11 tahun lalu. Kira-kira, apa jadinya jika Steve Jobs "hidup" lagi dan membahas...

Next Post
Rupiah Menguat Pagi Ini, Ada di Level Rp 14.514 Per Dollar AS

Pemerintah Bakal Tarik Utang Rp 342 Triliun pada Kuartal I-2021 Halaman all

Mengenang Mantan Penyiar TVRI Inke Maris dan Perjalanan Hidupnya… Halaman all

Mengenang Mantan Penyiar TVRI Inke Maris dan Perjalanan Hidupnya... Halaman all

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

industri dan lingkungan

Kesepadanan Antara Industri dan Lingkungan

April 7, 2021
Industri luar jawa tumbuh

Industri Luar Jawa Tumbuh dalam 7 Tahun Terakhir

November 1, 2021
Menperin: Ketersediaan Listrik Sangat Berpengaruh pada Keberhasilan Peta Jalan Making Indonesia 4.0

Menperin: Ketersediaan Listrik Sangat Berpengaruh pada Keberhasilan Peta Jalan Making Indonesia 4.0

November 4, 2020
IMIP tunjukkan kepedulian

Keren! IMIP Tunjukkan Kepedulian untuk Morowali

December 23, 2020
5 September, Tarif Baru Tol Cipularang dan Padaleunyi Resmi Berlaku

Catat, Tarif Baru Tol Cipularang yang Resmi Berlaku 5 September

September 1, 2020

MOST VIEWED

  • Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika di Segala Sektor

    80 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Kontribusi Nyata PT IMIP Terhadap Ekonomi

    58 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Ngaku Jenius Kalau Nggak Bisa Jawab Tebak-Tebakan Logika Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Wanita Bisa Hamil Walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina? Halaman all

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
navigasibisnis.com

navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

  • Landing Page
  • All Features
  • Contact

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In