KOMPAS.com – Sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam American Heart Association’s Hypertension 2020 Scientific Sessions menemukan kaitan antara presentase lemak yang lebih tinggi di kaki dengan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) yang lebih rendah.
Peneliti utama Aayush Visaria, M.P.H, yang juga merupakan mahasiswa kedokteran di Rutgers New Jersey Medical School in Newark, New Jersey berkata bahwa temuan mereka kembali mengangkat pentingnya lokasi lemak di tubuh, bukan hanya berapa banyak lemak yang ada.
“Meskipun kita telah mengetahui bahwa lemak di sekitar perut merusak kesehatan, hal tersebut tidak bisa dikatakan mengenai lemak pada kaki,” ujarnya.
Dia melanjutkan, jika Anda memiliki lemak di kaki, maka (lemak tersebut) kemungkinan bukan hal yang buruk dan malah bisa melindungi Anda dari hipertensi, menurut temuan kami.
Tim peneliti menemukan hal ini setelah mempelajari 6.000 orang dewasa yang tergabung dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Nutrisi Nasional tahun 2011-2016.
Rata-rata partisipan berusia 37 tahun dengan hampir setengah di antaranya adalah perempuan dan 24 persen menderita tekanan darah tinggi.
Para peneliti secara khusus menganalisis kaitan antara presentase lemak pada kaki partisipan dan risiko tiga tipe tekanan darah tinggi.
Caranya dengan melakukan pemindaian sinar X spesial untuk mengukur jaringan lemak di kaki, dan membandingkannya dengan jumlah jaringan lemak di seluruh tubuh.
Partisipan dikategorikan memiliki presentase lemak tinggi di kaki apabila memiliki lebih dari 34 persen lemak di bagian kaki untuk yang laki-laki, dan lebih dari 39 persen untuk yang perempuan.
Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan dengan presentase lemak tinggi di kaki memiliki risiko 61 persen lebih rendah untuk mengalami tekanan darah tinggi yang angka atas dan bawahnya tinggi, dibandingkan mereka yang memiliki sedikit lemak di kaki.
Selain itu, partisipan dengan kaki yang lebih gemuk juga memiliki risiko 53 persen lebih rendah untuk mengalami hipertensi diastolik (angka bawah tinggi) dan 39 persen lebih rendah untuk mengalami hipertensi sistolik (angka atas tinggi).
Hal ini ditemukan konsisten terjadi, bahkan setelah para peneliti juga mempertimbangkan faktor-faktor lain, mulai dari tingkat kolesterol, lemak pada perut, kebiasaan merokok dan minum alkohol, usia, jenis kelamin, ras dan etnisitas hingga pendidikan.
Temuan ini juga mengingatkan akan studi serupa yang dipublikasikan pada bulan April lalu oleh tim peneliti dari China.
Dalam studi yang melibatkan 9.250 pria dan wanita di China yang berusia 40 tahun ke atas, di mana 5.350 orang termasuk kelebihan berat badan dan obesitas, tim peneliti juga menemukan kaitan antara ukuran kaki yang lebih besar dengan risiko hipertensi yang lebih rendah.
Pria dengan lingkar paha lebih dari 55 cm dan wanita dengan lingkar paha lebih dari 54 cm ditemukan memiliki prevalensi hipertensi yang lebih rendah, tanpa dipengaruhi oleh faktor usia, indeks massa tubuh dan lingkar perut.
Sebaliknya, pria dengan lingkar paha kurang dari 51 cm dan wanita dengan lingkar paha kurang dari 50 cm lebih mungkin ditemukan mengalami tekanan darah tinggi.
Dr Zhen Yang dari Shanghai Jiao Tong University School of Medicine yang memimpin studi tersebut mengatakan, kebalikan dengan lemak pada perut, lemak pada kaki bisa jadi bermanfaat untuk metabolisme.
“Alasan yang paling memungkinkan dari kaitan ini adalah jumlah otot dan/atau lemak yang lebih tinggi di bawah kulit, yang kemudian mengeluarkan berbagai zat-zat yang berguna untuk menjaga tekanan darah relatif stabil.
#Studi #Temukan #Kaki #Gemuk #Kurangi #Risiko #Darah #Tinggi #Kok #Bisa
Klik disini untuk lihat artikel asli