navigasibisnis.com
Monday, June 5, 2023
  • Login
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
navigasibisnis.com
No Result
View All Result
Home Money

Ini Saham-saham yang Paling Terdampak Jika Ekonomi Kembali Lesu

June 22, 2021
in Money
0
Bagaimana IHSG Jelang Idul FItri? Simak Rekomendasi Sahamnya
0
SHARES
1
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat dan telah menembus 2 juta kasus, dan hal ini membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pesimistis terhadap perekonomian dalam negeri.

Akibatnya, Menkeu akan merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021. Terlebih, pemerintah akan menggelar PPKM Mikro pada 22 Juni hingga 5 Juli 2021.

RELATED POSTS

Lewat Kerjasama Layanan BaaS, BCA Digital Bidik 20.000 Pengguna MRT Jakarta Jadi Nasabah Baru

Sering Dikira Merek Asing, Siapa Pemilik Holland Bakery Sebenarnya?

Sebelumnya, Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi di sepanjang April-Juni 2021 berada di rentang 7,1 persen hingga 8,3 persen year on year (yoy). Namun, Menkeu menekankan ekonomi di kuartal II-2021 akan tetap berada di zona positif.

 

Associate Director of Research and Investment Maximilianus Nico Demus mengatakan, sejumlah sektor akan mengalami dampak secara langsung apabila ekonomi kembali lesu. Menurutnya, sektor otomotif, properti, dan consumer goods bakal langsung tekena efek negatifnya.

Semua saham-saham dari ketiga sektor tersebut bisa melemah apabila kondisi ekonomi kembali melambat.

“Sektor komoditas juga menjadi perhatian, namun masih tertopang oleh pemulihan ekonomi yang terjadi di Amerika dan China. Kebetulan keduanya merupakan mitra dagang terdekat dengan kita,” ujar Nico kepada Kontan.co.id, Selasa (22/6/2021).

Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Nico menyatakan saham-saham dari sektor tersebut akan langsung terdampak lantaran masuk ke dalam saham-saham yang tergantung dengan daya beli. Apabila kasus Covid-19 mengalami peningkatan, tentu saja hal ini akan membuat masyarakat kembali menunda konsumsinya.

Hanya saja, Nico tak dapat memperkirakan sejauh mana potensi penurunan saham-saham tersebut apabila ekonomi kembali turun.

“Karena kami melihat kalaupun perekonomian kembali turun, tentu tidak akan sedalam seperti yang dulu. Kalaupun mengalami penurunan paling hanya sementara,” tambah Nico.

Untuk pelaku pasar yang masih menggenggam saham-saham dari ketiga sektor tersebut, Nico menyarankan agar terus mencermati setiap situasi dan kondisi yang ada saat ini.

 

Jika pelaku pasar dan investor yakin bahwa distribusi dan vaksinasi berlangsung lebih cepat dari pada penyebaran Covid-19, maka penurunan harga saham itu merupakan sebuah momentum untuk melakukan akumulasi beli.

Sebaliknya, apabila pelaku pasar tidak yakin akan situasi dan kondisi perekonomian, berganti sektor mungkin bisa menjadi sebuah pilihan.

Nico menilai ada beberapa saham dari ketiga sektor tersebut masih cukup menarik untuk dicermati. Misalnya saja PT Astra International Tbk (ASII), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Dari segi valuasi saham-saham tersebut saat ini juga terbilang murah.

Jika melihat pergerakan sahamnya, saham ASII sudah terkoreksi 4,45 persen dalam sepekan terakhir, kemudian saham CTRA menurun 3,55 persen dalam seminggu ini, ICBP melemah 1,23 persen dalam seminggu, dan UNVR minus 2,42 persen dalam sepekan terkhir.

Sambil mewaspadai kondisi saat ini, Nico bilang investor juga bisa melirik saham-saham dari sektor teknologi dan perbankan yang merupakan salah satu primadona sejak awal tahun.

“Apalagi keduanya akan bergabung tahun ini menjadi digital economy. Oleh sebab itu kami melihat bahwa kedua sektor ini tetap bisa bertahan mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun,” papar Nico.

Terlebih, situasi dan kondisi saat ini mendorong teknologi untuk menjadi yang terdepan, yang mana Indonesia tengah beralih dari konvensional menjadi digital. Dari sektor ini Nico menjagokan saham EMTK dan ARTO.

Sementara itu, Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe memandang ke depannya lonjakan kasus Covid-19 akan tidak banyak mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurutnya pergerakan IHSG sudah cukup kebal dengan naik dan turunnya kasus Covid-19.

 

Ia juga optimistis kondisi ekonomi akan tetap melaju pada tahun ini. Hal ini salah satunya didorong oleh program vaksinasi Covid-19.

Seperti diketahui Presiden Jokowi menargetkan vaksinasi bisa mencapai 1 juta orang per harinya. Bila target tersebut tercapai maka ekonomi juga akan kembali pulih.

Ia juga masih mempertahankan target IHSG di level 6.800 sampai akhir tahun 2021. Hingga akhir bulan ini, Kiswoyo memperkirakan IHSG akan bergerak ke level 6.150.

Nah jika IHSG kembali mengalami koreksi, Kiswoyo menambahkan pelaku pasar bisa mencermati saham-saham blue chip seperti TLKM, ASII, BBCA, dan BMRI. Adapun target harga untuk TLKM di Rp 4.000, ASII dengan target harga Rp 6.000, BMRI di harga Rp 7.000, dan BBCA di level harga Rp 35.000 per saham.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Berikut saham-saham yang paling terdampak jika ekonomi kembali lesu

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

#Ini #Sahamsaham #yang #Paling #Terdampak #Jika #Ekonomi #Kembali #Lesu #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: investasi sahamRekomendasi Saham
ShareTweetSend

Related Posts

Lewat Kerjasama Layanan BaaS, BCA Digital Bidik 20.000 Pengguna MRT Jakarta Jadi Nasabah Baru

Lewat Kerjasama Layanan BaaS, BCA Digital Bidik 20.000 Pengguna MRT Jakarta Jadi Nasabah Baru

by bisnis
January 30, 2023
0

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Digital BCA atau BCA Digital bidik 20.000 pengguna MRT Jakarta dapat menjadi nasabah baru melalui...

Sering Dikira Merek Asing, Siapa Pemilik Holland Bakery Sebenarnya?

Sering Dikira Merek Asing, Siapa Pemilik Holland Bakery Sebenarnya?

by bisnis
January 29, 2023
0

KOMPAS.com - Toko roti Holland Bakery diserbu warga sejak Sabtu pagi, 28 Januari 2023. Sebab, toko roti ini sedang menebar...

Dapat Tambahan Pasokan Gas Bumi dari JTB, Petrokimia Gresik: Ini Menjadi Sangat Penting

Dapat Tambahan Pasokan Gas Bumi dari JTB, Petrokimia Gresik: Ini Menjadi Sangat Penting

by bisnis
January 27, 2023
0

GRESIK, KOMPAS.com - Tambahan pasokan gas bumi sebesar 15 hingga 17 Million Standard Cubic Feet per Day (Mmscfd) didapat Petrokimia...

Cara Cek NIK Terdaftar Sebagai NPWP atau Belum

Cara Cek NIK Terdaftar Sebagai NPWP atau Belum

by bisnis
January 26, 2023
0

KOMPAS.com - Pemerintah terus mendorong wajib pajak pribadi mengintegrasikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Integrasi...

“Oversupply” Listrik Jadi Tantangan Implementasi EBT di Pulau Jawa

“Oversupply” Listrik Jadi Tantangan Implementasi EBT di Pulau Jawa

by bisnis
January 24, 2023
0

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan produksi listrik yang berlebihatau oversupply listrik sebesar 5 Giga Watt...

Next Post
Lirik dan Chord Lagu Bad – U2

Lirik dan Chord Lagu Bad - U2

Enam Bulan Pandemi Covid-19, 180.646 Orang Positif dan 7.616 Meninggal

Keterisian RS Covid-19 di 5 Provinsi Pulau Jawa Melebihi 80 Persen

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cara Beli Properti Berubah, Mandiri Gelar Pameran Properti Virtual

Cara Beli Properti Berubah, Mandiri Gelar Pameran Properti Virtual

September 9, 2020
industri dan lingkungan

Kesepadanan Antara Industri dan Lingkungan

April 7, 2021
kawasan industri morowali

Saat Pengembangan Kawasan Industri Morowali Diiringi Peningkatan SDM

January 10, 2022
kendala di sektor industri

Kendala dan Kontribusi di Sektor Industri

March 12, 2021
PT IMIP Apresiasi SDC/Palu Poso

PT IMIP Apresiasi SDC yang Berhasil Jaga Lingkungan Pesisir Morowali

October 9, 2021

MOST VIEWED

  • Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika di Segala Sektor

    80 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Kontribusi Nyata PT IMIP Terhadap Ekonomi

    58 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Ngaku Jenius Kalau Nggak Bisa Jawab Tebak-Tebakan Logika Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Wanita Bisa Hamil Walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina? Halaman all

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
navigasibisnis.com

navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

  • Landing Page
  • All Features
  • Contact

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In