JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/9/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.13 WIB, IHSG berada pada level 6.941,67 atau naik 0,08 persen (5,58 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.936,08.
Sebanyak 198 saham melaju di zona hijau dan 172 saham di zona merah. Sedangkan 222 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,6 triliun dengan volume 1,9 miliar saham.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG hari ini berpeluang melemah terbatas. Adapun sentimen eksternal muncul dari penantian investor akan arah suku bunga The Fed.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.910 sampai 6.950. Ada potensi menguat akibat ekspektasi, namun hati-hati dan cermati,” kata Maximilianus dalam analisisnya.
Pasar saham Asia pagi ini bergerak di teritori negatif. Nikkei Jepang turun 1,13 persen (379,6 poin) pada level 33.153,5, Strait Times berada pada level 3.249,82 atau melemah 0,42 persen (13,5 poin), Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,31 persen (55,25 poin) pada posisi 17.875,3, dan Indeks Komposit Shanghai China berkurang 0,31 persen (9,6 poin) ke posisi 3.116,26.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.07 WIB rupiah berada pada level Rp 15.376 per dollar AS.
Rupiah melemah 6 poin atau 0,04 persen dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.370 per dollar AS.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena pasar menantikan hasil rapat Bank Sentral AS di Kamis dini hari. Tapi, kemungkinan besar The Fed akan mempertahankan suku bunganya di rapat kali ini.
“Rupiah masih berpeluang melemah terhadap dollar AS hari ini. The Fed mungkin akan memberikan indikasi untuk tetap mendukung kebijakan suku bunga tinggi,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Sementara itu, harga minyak mentah yang terus naik bisa menjadi masalah baru bagi perekonomian global, bisa menyulut inflasi lagi. Dampaknya ke RI adalah akan menambah kebutuhan dollar AS untuk mengimpor minyak mentah.
“Jadi faktor ini bisa mendukung penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah,” tambah dia.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke lever Rp 15.380 per dollar AS sampai dengan Rp 15.400 per dollar AS. Adapun potensi support rupiah hari ini di kisaran Rp 15.330 per dollar AS.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#IHSG #Melaju #Zona #Hijau #Rupiah #Melemah
Klik disini untuk lihat artikel asli