JAKARTA, KOMPAS.com – Pertengahan tahun adalah waktu yang tepat bagi perusahaan untuk meninjau kinerja selama 6 bulan pertama dan memutuskan untuk menjaga atau mengubah strategi bisnis sehingga target tetap tercapai di penghujung semester kedua.
Chief Operating Officer (COO) Mekari Anthony Kosasih mengatakan, semester pertama 2023 menjadi realisasi penguatan ekonomi Indonesia yang sudah diprediksi sejak akhir tahun lalu.
“Banyak hal krusial terjadi di semester pertama, mulai dari pencabutan status pandemi Covid-19hingga laju stabil pertumbuhan ekonomi. Pergerakan indikator-indikator ekonomi, sosial, dan politiktersebut berpengaruh besar pada arah bisnis di paruh kedua, sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi jika perlu agar bisa mengoptimalkan kesempatan pasar yang bermunculan,” ujar Anthony dalam siaran persnya, dikutip Jumat (4/8/2023).
Ia melanjutkan untuk mengejar pertumbuhan optimal, perusahaan harus melakukan tinjauan bisnis tengah tahun yang tidak saja melihat indikator umum seperti laba rugi, namun juga indikatoryang terkadang luput dari perhatian meskipun sama-sama berpengaruh pada kelancaran bisnis.
“Kejelian perusahaan dalam melihat kontribusi setiap elemen pada keseluruhan bisnis akan membantu perusahaan untuk mengatur strategi dengan presisi,” ungkapnya.
Survei Mekari: 74 Persen Karyawan Percaya Kesejahteraan Finansial Memburuk Selama Pandemi
https://www.youtube.com/watch?v=z_AAP_o747k
Anthony membeberkan ada 5 indikator lainnya yang perlu ditelaah perusahaan saat meninjau kinerja pertengahan semester.
Indikator pertama adalah pertimbangkan sumber permodalan baru. Dia menjelaskan, suntikan modal segar akan sangat berpengaruh pada kemampuan perusahaan untuk mencapai potensi pertumbuhan yang tinggi.
Saat meninjau kinerja semester pertama, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan perlunya menambah modal untuk semester berikutnya, serta mengeksplorasi sumber-sumber modal alternatif dan terpercaya yang kini tersedia di pasar.
“Pertumbuhan pasar yang positif telah memperbanyak jumlah penyedia layanan solusi keuangan bagi bisnis. Bahkan, saat ini sudah ada platform berbasis teknologi yang memfasilitasi perusahaan untuk untuk menggunakan invoice sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman atau yang dikenal sebagai invoice financing,” kata Anthony.
Indikator kedua adalah evaluasi kesiapan infrastruktur teknologi. Perusahaan harus mulai menyiapkan diri untuk mengadopsi teknologi masa depan, yaitu kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), yang akan merambah ke berbagai industri.
Bukan saja sebatas peningkatan infrastruktur IT dan perangkat lunak, perusahaan juga harus mendorong mindset dan kemampuan di semua tim, mulai dari HR hingga akuntansi dan legal, bahwa penguasaan AI akan memperlancar pekerjaan.
“Perusahaan yang ingin menerapkan teknologi AI dengan mudah dan cepat bisa berkolaborasi dengan penyedia solusi digital yang sudah piawai dalam membantu bisnis mengintegrasi AI ke ekosistem teknologi perusahaan,” lanjut Anthony.
Ketiga adalah perkuat tim untuk menghadapi tantangan baru. Dia menjelaskan, perusahaan membutuhkan tim yang solid untuk menghadapi tantangan baru di pasar.
Berdasarkan target akhir tahun yang ingin dicapai, perusahaan perlu meninjau perencanaan sumber daya manusia (SDM), atau manpower planning. Selain itu, perusahaan harus mengembangkan kemampuan karyawan yang ada, atau talent development, untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki talenta-talenta yang dapat mendukung arah bisnis.
“Sejalan dengan ini, perusahaan sebaiknya menghadirkan program-program baru terkait peningkatan kesejahteraan dan karir agar karyawan semakin termotivasi mencapai target,” sebut Anthony.
Kemudian indikator keempat adalah evaluasi mitra dan jejaringan bisnis Memiliki mitra dan jejaring bisnis yang dapat diandalkan akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan.
Karena itu, perusahaan perlu mengevaluasi apakah mitra dan jejaring bisnis, termasuk para penyedia teknologi, sudah memberikan produk dan layanan yang memfasilitasi pertumbuhan perusahaan kini dan nanti.
Sementara indikator terakhir, Anthony adalah perusahaan harus memanfaatkan semua data yang di tangan mereka untuk mempertajam pemahaman akan tren pasar.
Misalnya, umpan balik dari pelanggan dapat disatukan dengan data penjualan sehingga perusahaan dapat memetakan tipe dan kebutuhan setiap segmen konsumen.
“Kuncinya ada di pengolahan data. Sekali lagi, perusahaan yang menguasai teknologi akan dengan sangat mudah mengolah data yang ada untuk membuat strategi jitu untuk pertumbuhan bisnis mereka,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Faktor #yang #Wajib #Ditimbang #Saat #Mengukur #Kinerja #Semester #Bisnis
Klik disini untuk lihat artikel asli