KOMPAS.com – Rabies yang sering kali menular dari gigitan anjing bisa berakibat fatal begitu tanda-tandanya muncul.
Anda harus hati-hati, jika terkena gigitan anjing (biasanya anjing jalanan) karena bisa saja menularkan rabies yang berakibat fatal.
Mengutip Cleveland Clinic, rabies adalah penyakit yang manusia dapatkan dari infeksi virus RABV.
Virus rabies (RABV) ditularkan melalui kontak langsung antara air liur atau otak/jaringan sistem saraf dari hewan yang terinfeksi, dengan:
- Kulit Anda yang terluka
- Selaput lendir di mata, hidung, atau mulut Anda
Manusia tertular virus rabies paling umum melalui gigitan kelelawar (di AS) atau gigitan anjing (di Asia dan Afrika).
Selain itu, bisa juga melalui cakaran hewan yang terinfeksi virus rabies.
Virus ini bisa menyebar ke orang dan hewan peliharaan Anda, jika mereka digigit atau dicakar oleh hewan rabies.
Bagaimana rabies bisa berakibat fatal?
Mengutip Cleveland Clinic, virus rabies masuk ke tubuh Anda saat air liur (ludah) hewan yang terinfeksi masuk ke luka terbuka (biasanya dari gigitan).
Virus ini akan bergerak sangat lambat di sepanjang saraf ke sistem saraf pusat Anda (otak dan sumsum tulang belakang).
Saat mencapai otak Anda, kerusakan menyebabkan gejala neurologis. Dari sana, rabies menyebabkan koma dan kematian.
Infeksi rabies dari luka menuju ke otak biasanya melalui beberapa fase, meliputi:
- Inkubasi
- Fase prodromal
- Fase neurologis akut
- Koma dan kematian
Mengutip Medical News Today, tanda-tanda rabies berdasarkan fase infeksi sebagai berikut:
Inkubasi
Inkubasi adalah waktu sebelum gejala muncul. Biasanya berlangsung dari 2–3 bulan dan bervariasi dari 1 minggu hingga 1 tahun, tergantung di mana virus masuk ke dalam tubuh dan jumlah partikel virus yang terlibat.
Semakin dekat gigitan ke otak, semakin cepat efeknya muncul.
Pada saat gejala muncul, rabies biasanya berakibat fatal.
Siapa pun yang terpapar virus harus segera mencari pertolongan medis, tanpa menunggu gejala.
Fase prodromal
Selama prodromal, tanda-tanda rabies tahap awal mirip seperti flu, yaitu:
- Demam 38 Celcius atau lebih
- Sakit kepala
- Kecemasan
- Umumnya merasa tidak sehat
- Sakit tenggorokan dan batuk
- Mual dan muntah
- Ketidaknyamanan di lokasi gigitan
Fase neurologis akut
Selama tahap ini, tanda-tanda neurologis berkembang, termasuk:
- Kebingungan dan agresi
- Kelumpuhan sebagian
- Kedutan otot yang tidak disengaja
- Otot leher kaku
- Kejang
- Hiperventilasi dan kesulitan bernapas
- Hipersalivasi atau menghasilkan banyak air liur
- berbusa di mulut
- Takut air atau hidrofobia
- Halusinasi, mimpi buruk, dan insomnia
- Priapismus atau ereksi permanen pada pria
- Fotofobia atau ketakutan akan cahaya
- Menjelang akhir fase ini, pernapasan menjadi cepat dan tidak konsisten.
Orang biasa menyebut rabies hidrofobia karena dalam beberapa kasus penyakit ini menimbulkan rasa takut terhadap air.
Alasannya adalah infeksi rabies menyebabkan kejang hebat di tenggorokan saat seseorang mencoba menelan air.
Bahkan pikiran untuk menelan air dapat menyebabkan kejang, sehingga tampaknya orang tersebut takut akan air.
Koma dan kematian
Setelah melewati fase neurologis akut, seseorang dapat mengalami koma dan kebanyakan orang kemudian meninggal dalam waktu 3 hari.
Selama tahap koma, bahkan dengan terapi suportif, hampir tidak ada orang yang selamat dari infeksi rabies.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Tandatanda #Rabies #yang #Harus #Diwaspadai #Setelah #Digigit #Anjing #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli