KOMPAS.com – Cedera kepala adalah segala jenis cedera pada otak, tengkorak, kulit, atau pembuluh darah di kepala.
Cedera kepala bisa ringan seperti benjolan atau memar, sedang seperti luka di kepala, atau parah seperti gegar otak atau pendarahan otak.
Masalah kesehatan ini sulit diprediksi apabila hanya dilihat sekilas. Beberapa cedera kepala ringan mengeluarkan banyak darah.
Namun, ada beberapa kasus cedera kepala berat yang tidak berdarah dan sekilas tidak parah tapi memicu efek kerusakan otak dalam jangka panjang.
Untuk itu, penting bagi setiap orang untuk melakukan pemeriksaan ke dokter ketika mengalami cedera kepala.
Sebelum mengenali beberapa gejala cedera kepala ringan, sedang, atau parah, ketahui dulu beberapa penyebabnya.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Melansir Healthline, penyebab cedera kepala utamanya berasal dari benturan dan goncangan pada kepala. Kondisi ini umumnya terjadi lantaran:
- Goncangan pada kepala, terutama pada bayi dan anak kecil
- Kecelakaan
- Jatuh
- Pukulan di kepala
- Cedera olahraga
Biasanya, tengkorak dapat melindungi otak dari bahaya cedera kepala yang serius.
Tapi, cedera kepala parah terkadang bisa memengaruhi tulang belakang sampai berdampak fatal.
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, beberapa gejala cedera kepala ringan, antara lain:
- Bagian kepala yang cedera bengkak karena benjolan atau memar
- Ada luka kecil dan dangkal di kulit kepala
- Sakit kepala ringan
- Sensitif pada suara bising dan cahaya setelah cedera
- Rewel atau suasana hati jadi tidak baik
- Bingung
- Sakit kepala ringan atau pusing
- Gangguan keseimbangan ringan
- Sedikit mual
- Susah konsentrasi
- Pola tidur terganggu
- Pandangan sedikit kabur
- Telinga berdenging
- Badan lemas atau lesu
Gejala cedera kepala sedang dan parah
Gejala cedera kepala sedang dan parah meliputi beberapa gejala cedera kepala ringan di atas ditambah:
- Pingsan atau hilang kesadaran
- Sakit kepala parah tak kunjung sembuh
- Mual dan muntah berulang-ulang
- Gangguan daya ingat, seperti susah mengingat peristiwa yang traumatis atau terkait cedera
- Bicara jadi cadel
- Susah berjalan
- Separuh bagian tubuh lumpuh
- Badan berkeringat
- Kulit pucat
- Kejang
- Ada darah atau cairan bening yang mengalir dari telinga atau hidung
- Salah satu pupil (bagian gelap di tengah mata) melebar atau terlihat lebih besar saat terkena cahaya
- Ada luka besar dan dalam di kulit kepala
- Koma
- Kondisi sadar tapi tidak dapat bicara dan bergerak
Gejala cedera kepala terkadang mirip masalah kesehatan lain seperti stroke. Selalu konsultasikan ke dokter apabila Anda mengalami cedera kepala.
Pemeriksaan cedera kepala
Setiap cedera kepala, termasuk yang ringan, tetap memerlukan pemeriksaan atau evaluasi medis dari dokter.
Untuk melihat kondisi dan imbas cedera kepala, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik, menanyai riwayat gejala cedera kepala, dan memeriksa ada tidaknya trauma pada kepala yang menyebabkan gangguan saraf.
Selain pemeriksaan fisik, dokter juga jamak merekomendasikan penderita cedera kepala untuk menjalani tes darah, pemeriksaan sinar-X, CT scan, elektroensefalogram (EEG), dan MRI.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Kenali #Gejala #Cedera #Kepala #Ringan #Sedang #Parah
Klik disini untuk lihat artikel asli