KOMPAS.com – Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah utama atau arteri koroner yang memasok darah ke jantung rusak.
Arteri koroner berfungsi untuk memasok darah, oksigen, dan nutrisi ke jantung.
Ketika plak atau lemak menumpuk di pembuluh darah ini, arteri koroner bisa menyempit dan aliran darah ke jantung terhambat.
Akibatnya, penderita bisa merasakan beragam tanda penyakit jantung koroner.
Melansir Cleveland Clinic, penyempitan pembuluh darah arteri koroner menyebabkan pasokan darah kaya oksigen ke jantung terhambat.
Kondisi ini biasanya kian terasa ketika jantung berdetak kencang, misalkan saat olahraga atau banyak aktivitas.
Sejumlah 60% keuntungan dari artikel Health Kompas.com disalurkan untuk warga terdampak Covid-19.
#JernihkanHarapan dengan membagikan artikel-artikel Health Kompas.com yang bermanfaat di media sosial agar lebih banyak warga terbantu. — Bagikan artikel ini
Pada awalnya penurunan aliran darah ke jantung, atau ketika kondisi penyakit masih ringan, kerap tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun, ketika penumpukan plak di arteri koroner sudah cukup parah, penderita bisa merasakan gejala penyakit jantung koroner yang khas karena jantung bekerja keras untuk memompa darah, seperti:
- Dada rasanya sakit atau tidak nyaman, seperti sesak, tertekan, panas, mati rasa, diremas
- Rasa tidak nyaman dari dada menjalar ke bahu kiri, lengan, leher, punggung, rahang
- Badan terasa kelelahan
- Pusing atau sakit kepala
- Mual
- Lemas
- Perut bagian atas rasanya tidak nyaman, seperti sedang ada gangguan pencernaan
- Cemas tanpa sebab jelas
- Keluar keringat dingin
Beberapa ciri-ciri penyakit jantung koroner di atas mirip dengan masalah kesehatan lain.
Jika Anda merasakan beberapa di antaranya, segera ke rumah sakit agar diberikan penanganan medis tepat.
Selain mengenali gejala penyakit jantung koroner, ada baiknya Anda mengenali penyebabnya.
Melansir Mayo Clinic, penyakit jantung koroner disebabkan kerusakan atau cedera pada lapisan dalam pembuluh darah arteri koroner. Kerusakan ini bisa disebabkan banyak hal, antara lain:
- Kelainan jantung bawaan
- Merokok
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Diabetes atau kadar gula darah tinggi
- Kebiasaan tidak aktif bergerak dan jarang olahraga
- Faktor keturunan
- Kegemukan atau obesitas
- Stres tinggi
- Pola makan tidak sehat yang tinggi lemak jahat dan jarang makan serat
Ketika bagian dalam pembuluh arteri rusak, timbunan lemak atau plak dapat terkumpul di lokasi cedera.
Jika permukaan plak pecah, sel darah akan menggumpal untuk memperbaiki arteri. Terbentuknya gumpalan ini lambat laun bisa menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung.
Kapan perlu waspada gejala penyakit jantung koroner?
Jika Anda mengalami penyakit jantung koroner, ada baiknya segera mencari pertolongan medis darurat di rumah sakit terdekat.
Terutama jika Anda punya faktor risiko penyakit jantung koroner seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, obesitas, atau punya keluarga yang menderita penyakit jantung.
Dokter bakal melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan serangkaian tes kesehatan untuk menguji apakah Anda menderita penyakit jantung koroner atau tidak.
#Gejala #Penyakit #Jantung #Koroner #yang #Pantang #Diabaikan
Klik disini untuk lihat artikel asli