KOMPAS.com – Setiap obat memiliki masa kedaluwarsa atau tenggat batas aman obat digunakan.
Dikutip dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, masa kedaluwarsa yang tercantum dalam kemasan atau bungkus obat berlaku ketika obat masih dalam kondisi terbungkus atau kemasannya belum dibuka.
Apabila obat sudah dibuka, dipotong, atau dilarutkan, maka masa kedaluwarsa yang tercantum dalam kemasan sudah tidak berlaku.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), penentuan batas aman penggunaan obat sesuai masa kedaluwarsa ini dilakukan dengan uji stabilitas pada suhu dan kondisi ideal penyimpanan obat.
Obat dikatakan stabil dan aman dikonsumsi selama proses penyimpanan dan penggunaannya tidak mengubah bentuk fisik, kimia, mikrobiologi, toksikologi, dan terapeutik sesuai ketentuan standar pabrik.
Selain melihat tanggal yang tertera dalam kemasan, Anda bisa melihat kondisi fisik obat untuk mengetahui obat kedaluwarsa layak digunakan atau tidak. Berikut beberapa tandanya.
Obat yang diminum seperti tablet sudah tidak layak dikonsumsi apabila:
- Warna, bau, dan rasanya berubah
- Timbul noda bintik-bintik padahal sebelumnya tidak ada
- Teksturnya hancur menjadi bubuk
- Terlepas dari kemasannya
- Kondisinya lembap, lembek, atau lengket
Tanda obat kedaluwarsa jenis kapsul
Obat kapsul sebaiknya sudah tidak diminum apabila kondisinya:
- Warna, bau, dan rasanya berubah
- Selaput atau cangkang kapsul lembek atau terbuka, sehingga isinya keluar
- Selaput atau cangkang kapsul melekat dengan kapsul lain
- Selaput atau cangkang kapsul menempel pada kemasan obat
Tanda obat kedaluwarsa jenis serbuk atau puyer
Obat serbuk atau puyer sebaiknya tidak dikonsumsi lagi apabila:
- Warna, bau, dan rasa berubah
- Serbuk jadi lembek, lengket, atau lembap
- Muncul timbul noda bintik-bintik pada serbuk
- Kemasan rusak, terbuka, sobek, atau lembap
Tanda obat kedaluwarsa jenis cairan atau sirup
Obat sirup atau cairan sebaiknya tidak diminum ketika:
- Warna, bau, dan rasanya berubah
- Sirup jadi keruh padahal sebelumnya jernih
- Obat jadi mengental atau mengendap
- Segel kemasan rusak atau terkoyak
- Obat terlihat berembun
Tanda obat kedaluwarsa jenis salep, krim, atau gel
Obat salep, krim, atau gel sebaiknya tidak dioleskan ketika:
- Tekstur obat mengental atau mengendap
- Obat mengeras
- Kemasan bagian luar obat lengket karena isinya bocor
- Bungkus obat berlubang atau rusak
Tanda obat kedaluwarsa jenis suntikan
Obat jenis injeksi atau suntikan seperti insulin sebaiknya tidak digunakan jika:
- Kemasan rusak
- Kemasan berembun
- Ada bagian dari suntikan yang rusak, bengkok, atau hilang
Tanda obat kedaluwarsa jenis inhaler atau semprot
Obat jenis inhaler atau semprot sebaiknya tidak dipakai, ketika
- Isinya sudah habis
- Wadah rusak, berlubang, atau penyok
Perhatikan beberapa tanda obat kedaluwarsa sesuai jenisnya di atas. Ingat, jangan membuang obat yang sudah tidak layak pakai sembarangan agar tidak mencemari lingkungan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Tanda #Obat #Kedaluwarsa #sesuai #Jenisnya #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli