Tom Cruise Dikabarkan Meliburkan Diri Usai Marah di Lokasi Syuting Mission: Impossible 7 Halaman all

JAKARTA, KOMPAS.com– Tom Cruise mengambil liburan lebih awal dan meninggalkan lokasi syuting Mission: Impossible 7. Ia dikabarkan sudah terbang ke Miami dengan pesawat pribadi, bersama putranya, Connor.

Kabarnya, produksi Mission: Impossible 7 ditutup saat Cruise pergi, mungkin untuk sedikit meredakan ketegangan antara kru dan Cruise selama liburan Natal dan Tahun Baru.

Ini merupakan minggu yang buruk bagi tim Mission: Impossible 7, kebocoran audio kontroversial dari Cruise yang memarahi dua anggota kru karena melanggar protokol Covid-19 telah menyebabkan beberapa anggota kru MI7 berhenti dari produksi sebagai protes.

Bocoran audio Tom Cruise marah-marah itu pertama kali disebarluaskan oleh The Sun, di mana sang bintang terdengar dengan marah melontarkan kecaman penuh sumpah serapah kepada dua anggota kru, yang tampaknya melanggar aturan jarak sosial saat bekerja.

Kata-kata kasar Cruise sebenarnya lebih fokus pada sudut pandang yang lebih luas tentang arti produksi Mission: Impossible 7 untuk industri film dan bioskop selama masa Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.

“Kami ingin standar emas. Mereka kembali di Hollywood membuat film sekarang karena kita! Karena mereka percaya pada kita dan apa yang kita lakukan!” kata Cruise.

“Aku menelepon setiap studio di malam hari, perusahaan asuransi, produser, dan mereka melihat kita dan menggunakan kita untuk membuat film,” imbuhnya.

“Kami menciptakan ribuan pekerjaan untuk kalian … Kalian bisa menceritakannya kepada orang-orang yang kehilangan rumah karena industri kami tutup. Itu tidak akan meletakkan makanan di atas meja mereka atau membayar pendidikan perguruan tinggi mereka. Itulah yang saya tiduri setiap malam. Masa depan industri sialan ini!,” kata Cruise dengan emosi.

Cruise menegaskan kalau sampai produksi berhenti, akan banyak orang kehilangan pekerjaan.

Karenanya Cruise menegaskan pada semua anggota kru Mission: Impossible 7 ke depan, tidak akan memberi toleransi bagi pelanggaran Covid-19.