KOMPAS.com – Selama masa pandemi Covid-19 dan karantina di rumah, semakin banyak orang yang mencoba untuk membuat roti sourdough sendiri di rumah.
Hal itu diakui oleh Chef Patisserie Risa Andithia. Ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (2/10/2020), koki yang juga instruktur baking tersebut mengakui semakin tingginya minat masyarakat untuk membuat roti sourdough.
Ia sendiri memiliki program kelas online yang rutin ia lakukan.
Lewat Instagram-nya @risaandithia, Risa telah mengajarkan beberapa materi seputar sourdough. Sejauh ini, peminat materi tersebut ia akui cukup banyak.
“Iya semakin banyak orang-orang yang mengonsumsi roti dengan ragi alami. Salah satunya karena tren gaya hidup sehat juga yang semakin meningkat,” kata Risa.
Tak hanya membuat sourdough sendiri di rumah, tetapi tren sourdough ini diakui Risa juga sudah merambah ke ranah toko roti atau bakery.
“Untuk saat ini memang baru satu dua yang bermunculan (menawarkan sourdough), mengingat proses pembuatannya yang cukup lama,” kata Risa
“Namun tidak menutup kemungkinan nanti akan semakin banyak bermunculan bakery yang menggunakan ragi alami ini,” lanjutnya.
Tren roti di masa pandemi
Seperti dilansir dari Refinery 29, akhir Februari 2020 tren roti focaccia yang salah satu bahannya bisa menggunakan ragi alami dari sourdough sempat populer di media sosial.
Salah satu alasan muncul tren baking, karena semakin banyak orang yang mulai membuat roti sendiri di rumah.
Saat karantina, orang-orang jadi punya waktu luang lebih banyak di rumah yang bisa mereka manfaatkan untuk membuat roti.
Kegiatan yang biasanya sulit mereka lakukan di hari biasa karena terlalu sibuk di luar rumah.
Selain itu, dilansir dari The Conversation, memanggang roti juga membuatmu terlibat dalam prosesnya dari awal hingga akhir.
Pembuat roti akan merasa telah mencapai sesuatu nyata dengan hasil akhir berupa roti yang bisa dimakan.
Tak itu saja, orang-orang juga merasa bahwa menguleni adonan bisa memicu perasaan seperti zen yang menenangkan.
Pikiran gelisah yang sering terjadi selama pandemi jadi lebih tenang.
Tren sourdough di media sosial
Sementara itu, tren sourdough ini juga membanjiri media sosial.
Salah satu alasan mengapa begitu banyak orang yang merasa perlu untuk melakukan tren ini adalah karena manusia butuh bersosialisasi dan melakukan satu hal bersama-sama.
Menurut Roland Barthes, kritikus asal Perancis, makanan juga bisa ‘dibaca’ layaknya tulisan.
Mengunggah foto roti yang kita panggang sendiri sebagian besar adalah mengenai representasi diri.
Hal itu mengandung narasi soal hidup kita, tapi juga jadi salah satu cara kita untuk bicara satu sama lain.
#Tren #Bikin #Roti #Sourdough #Saat #Masa #Pandemi #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli