navigasibisnis.com
Saturday, June 10, 2023
  • Login
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
navigasibisnis.com
No Result
View All Result
Home Food

Sejarah Kopi di Gunung Puntang yang Mendunia, Sudah Ada Sejak 1700-an

September 13, 2020
in Food
0
Sejarah Kopi di Gunung Puntang yang Mendunia, Sudah Ada Sejak 1700-an
0
SHARES
2
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

KOMPAS.com – Perkebunan kopi di area Gunung Puntang, Bandung Selatan menghasilkan biji kopi arabica berkualitas tinggi. Perkebunan kopi di sini ternyata punya sejarah panjang, telah ada sejak zaman Belanda era 1700-an.

Hal itu diungkapkan oleh Dadang Hendarsyah, Unit Head dan ICS Manager PT. Olam Indonesia Sunda Cluster. Olam salah satunya melakukan pembinaan pada para petani di area Gunung Puntang tersebut.

RELATED POSTS

7 Kue dari Kepulauan Seribu dengan Nama Unik, dari Peler Berbebu sampai Selingkuh Halaman all

Tips Lelehkan Cokelat agar Mengilap dan Rasanya Lebih Enak Halaman all

Ia bercerita kala itu Jawa Barat jadi daerah pertama di pulau Jawa yang jadi lokasi budidaya kopi pada zaman Belanda.

“VOC itu dari 1700-an. Tapi karena dulu terkena penyakit karat daun lalu banjir di Jawa Barat kopinya itu tidak berkembang,” kata Dadang ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (8/9/2020).

“Nah 1756-1760 kopi itu dibawa lah ke Sumatera, ditanam di wilayah Bukit Barisan. Terus ke Sulawesi, ke Aceh. Asalnya kopi dari Jawa Barat itu,” sambung dia.

VOC pada saat itu membawa biji kopi ke Jawa Barat melalui jalur ekspor ke Batavia. Selama beratus-ratus tahun kemudian, biji kopi yang tumbuh di Jawa Barat dibiarkan tumbuh apa adanya secara alami.

Dok. Pribadi Dadang Hendarsyah pohon dengan ceri kopi yang masih mentah di perkebunan kopi gunung puntang

Mulai dikembangkan

Tanaman-tanaman kopi di Jawa Barat yang dibiarkan tumbuh secara alami kemudian baru mulai dikembangkan secara serius pada tahun 1997-1998. Ketika itu ada program Kredit Usaha Tani (KUT). Para petani di Jawa Barat diberi fasilitas berupa lahan pertanian.

“Jadi petani sistemnya sewa. Tapi pemerintah saat itu tidak menegaskan bahwa petani tidak boleh menebang hutan atau dilarang memasuki hutan,” jelas Dadang.

Maka dari itu petani mulai menggarap tanah pertanian tersebut tapi mereka masih merambah hutan. Alhasil hutan menjadi gundul karena petani menanam sayuran yang tidak berkelanjutan dan memerhatikan kesejahteraan lingkungan.

Saat itu juga tanaman kopi mulai masuk kembali ke Jawa Barat. Selain tanaman kopi yang dibiarkan tumbuh alami sejak zaman Belanda, tanaman diperbanyak lagi dengan mendatangkan biji kopi dari Sumatera yang saat zaman Belanda dulu berasal dari Jawa Barat.

Masih percaya sayuran

Namun sayangnya, para petani saat itu masih belum mau mengembangkan tanaman kopi secara serius. Mereka masih lebih memilih menanam sayuran daripada kopi.

“Karena kopi kan panen satu tahun sekali. Tapi kalau sayur itu tiga bulan, ada yang enam bulan, ada yang delapan bulan.”

Karena periode panen yang lebih singkat itulah para petani tetap memilih menanam sayuran. Mereka juga belum memedulikan lingkungan sekitar. Para petani merambah dan menebangi pepohonan di hutan.

Namun berangsur-angsur para petani mengetahui bahwa harga biji kopi juga cukup menggiurkan. Dadang mengatakan saat itu biji kopi bisa dihargai sekitar Rp 2.000 – Rp 2.500 per kilogram. Itu membuat para petani tertarik untuk mengembangkan kopi.

Koperasi Classic Bean dan Olam

Perubahan signifikan semakin terasa ketika Koperasi Classic Bean terbentuk pada 2007. Saat itu, kata Dadang, koperasi baru beranggotakan 5-8 petani di Gunung Puntang.

Buah ceri kopiPIXABAY/VANDELINO DIAS JUNIOR Buah ceri kopi

“Kita mulai pembelajaran bahwa kopi itu tidak boleh dipanen secara langsung tapi harus berkelanjutan. Kalau dulu petani itu tidak tahu. Mereka panen kopi semuanya dihabiskan pada waktu itu. ada yang hijau, kuning, merah, dirabut semua,” jelas Dadang.

Ia dan kawan-kawan dari Koperasi Classic Bean kemudian memberikan pemahaman bahwa memanen kopi itu harus ada siklusnya. Sekitar 12-13 hari untuk menuju kematangan pada musim panen.

Selain itu mereka juga memberi pemahaman bagaimana cara menanam kopi tanpa merusak hutan. Petani diberitahu bahwa penebangan hutan tak boleh dilakukan. Karena hutan bisa dimanfaatkan untuk jadi lahan menanam kopi juga.

Setelah Koperasi Classic Bean, Olam Indonesia mulai menawarkan kerjasama dengan koperasi pada 2010.

“Saya dulu bukan kerja di Olam tapi di Koperasi Classic Bean. Jadi kita punya bentukan koperasi, punya paguyuban namanya Sunda Hejo, peguyuban tani. Setelah kita rintis itu, Olam tertarik dengan kedudukan kita,” terang Dadang.

Olam bersama koperasi dan paguyuban pun bekerja sama untuk membentuk dan membangun kesejahteraan para petani di Jawa Barat. Sejak itulah kopi Jawa Barat jadi punya identitas.

“Identitas kopi Jawa Barat itu tidak ada. Ada pembeli dari Sumatera membeli kopi di Jawa Barat, dibawa ke Sumatera tapi tidak mengatasnamakan Jawa Barat. Jadi atas nama, misalnya dibawa ke Sumatera jadi (dijual dengan nama) kopi Sumatera.”

Budidaya di Gunung Puntang

Gunung Puntang adalah salah satu daerah di Bandung Selatan yang membudidayakan kopi arabica. Bibit kopi yang ada di Gunung Puntang selain yang berasal dari zaman Belanda juga diambil dari Gunung Guntur di Garut.

“Bibit kopi diambil dari kopi yang dulunya pernah ada di Jawa Barat. Kita pergi ke hutan untuk ambil bibit kopi peninggalan Belanda dulu. Pohon yang tersebar dulu di hutan dan sekarang masih ada,” papar Dadang.

Bibit yang diambil dari pohon kopi di Gunung Guntur itu kemudian diperbanyak di Gunung Puntang.

“Jadi bukan kita beli dari Sumatera gitu. Kalau Gunung Puntang itu murni kopi yang diambil dari peninggalan zaman dulu,” lanjutnya.

#Sejarah #Kopi #Gunung #Puntang #yang #Mendunia #Sudah #Ada #Sejak #1700an

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: Dadang HendarsyahGunung Puntangkopi gunung puntangkopi IndonesiaKopi Jawa BaratSejarah Kopisejarah kopi gunung puntang
ShareTweetSend

Related Posts

7 Kue dari Kepulauan Seribu dengan Nama Unik, dari Peler Berbebu sampai Selingkuh Halaman all

7 Kue dari Kepulauan Seribu dengan Nama Unik, dari Peler Berbebu sampai Selingkuh Halaman all

by bisnis
October 5, 2020
0

KOMPAS.com  - Jangan kaget saat berjunjung ke Kepuluan Seribu dan menemukan kue tradisional dengan nama unik cenderung nyeleneh.   Kue tradisional...

Tips Lelehkan Cokelat agar Mengilap dan Rasanya Lebih Enak Halaman all

Tips Lelehkan Cokelat agar Mengilap dan Rasanya Lebih Enak Halaman all

by bisnis
October 5, 2020
0

KOMPAS.com - Cara melelehkan cokelat atau biasa disebut tempering akan memengaruhi hasil akhir cokelat. Proses ini biasanya dilakukan pada cokelat...

Restoran di Dalam Kolam Renang Hotel untuk Bertahan selama Pandemi, Seperti Apa? Halaman all

Restoran di Dalam Kolam Renang Hotel untuk Bertahan selama Pandemi, Seperti Apa? Halaman all

by bisnis
October 4, 2020
0

KOMPAS.com – Kolam renang sebuah hotel di Paris diubah menjadi restoran. Pasalnya, hotel tersebut sedang tidak menerima tamu. Dilansir dari...

Paket Cokelat Mewah dengan Segel Ratu Elizabeth II, Harganya Capai Rp 1,4 Juta Halaman all

Paket Cokelat Mewah dengan Segel Ratu Elizabeth II, Harganya Capai Rp 1,4 Juta Halaman all

by bisnis
October 4, 2020
0

KOMPAS.com - Sejumlah merek mulai meluncurkan paket hadiah Natal, salah satunya paket cokelat mewah dengan segel Ratu Elizabeth II. Paket...

Resep Kue Kontol Sapi, Jajanan dari Tepung Beras Ketan Halaman all

Resep Kue Kontol Sapi, Jajanan dari Tepung Beras Ketan Halaman all

by bisnis
October 3, 2020
0

KOMPAS.com - Kue kontol sapi, jajanan unik dari Banten yang namanya nyeleneh. Sajian ini merupakan makanan yang sudah mulai jarang ditemukan...

Next Post
Link Live Streaming MotoGP San Marino, Balapan Utama Mulai Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming MotoGP San Marino, Balapan Utama Mulai Pukul 19.00 WIB

UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 29 Agustus 2020

Gubernur Anies: Warga yang Masuk Kriteria Dinkes Wajib Ikut Tes Covid-19

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sistem pengamanan IMIP baik

Akui Sistem Pengamanan IMIP Baik, Pangkogabwilhan II Imbau Tetap Lakukan Evaluasi

October 22, 2021
Aksi Donor Darah IMIP/Foto: istimewa

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Aksi Donor Darah IMIP Digelar

October 29, 2021
Hilirisasi industri

Catatan Positif di Hilirisasi Industri: Ekspor Besi Baja Rp14.4T

August 27, 2021
IMIP tunjukkan kepedulian

Keren! IMIP Tunjukkan Kepedulian untuk Morowali

December 23, 2020
PT IMIP Apresiasi SDC/Palu Poso

PT IMIP Apresiasi SDC yang Berhasil Jaga Lingkungan Pesisir Morowali

October 9, 2021

MOST VIEWED

  • Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika di Segala Sektor

    80 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Kontribusi Nyata PT IMIP Terhadap Ekonomi

    58 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Ngaku Jenius Kalau Nggak Bisa Jawab Tebak-Tebakan Logika Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Wanita Bisa Hamil Walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina? Halaman all

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
navigasibisnis.com

navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

  • Landing Page
  • All Features
  • Contact

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In