KOMPAS.com — Direktur utama KLD Coffee Importers, Andrey Elson, mengungkapkan disayangkan bahwa orang Rusia lebih mengenal kopi Indonesia hanya jenis kopi luwak.
“Jika ditanya kepada warga Rusia mengenai kopi dari Indonesia, pasti warga Rusia akan menjawab mereka mengetahui kopi luwak,”ujar Andrey dalam Webinar Kopi Indonesia di Moskow: Kehadiran dan Prospeknya oleh KBRI Moskow pada Kamis, (27/08/2020).
“Menurut saya ini buruk untuk bisnis kopi indonesia,” pungkasnya.
Andrey menyebutkan popularitas kopi luwak dapat berpengaruh buruk pada citra kopi Indonesia.
Sebab perusahaannya sudah mengakhiri hubungan bisnis dengan produsen kopi luwak.
Pemutusan hubungan kerja tersebut karena proses produksi kopi luwak yang tidak ramah lingkungan.
“Sebenarnya perusahan kami dulu bekerja sama dengan produsen kopi luwak tapi kami sudah menyelesaikan kerja sama sejak tahun 2013, karena produksi kopi luwak lebih bersifat industrial dan merusak alam,” terang Andrey.
Kepala Asosiasi Produsen Teh dan Kopi Rusia, Ramaz Chanturiya, mengatakan mengenai aturan mengenai produksi yang organik di Rusia.
“Ini menjadi masalah aktual dari tahun ketahun dan menjadi fokus perhatian di Rusia. Di Rusia sendiri kini mulai berlaku undang-undang federal mengenai produksi organik,” kata Ramaz.
Konsusmsi kopi Indonesia di Rusia mengalami peningkatan, seiring dengan tren minum kopi di Rusia.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Wakil Kepala Perwakilan RI di Rusia, Azis Nurwahyudi
pasar kopi Indonesia di Rusia meningkat pada 2018 hanya 9,8 juta dollar AS menjadi 20,5 juta dollar AS pada 2019.
#Popularitas #Kopi #Luwak #Rusia #Dianggap #Buruk #untuk #Bisnis #Kopi
Klik disini untuk lihat artikel asli