KOMPAS.com – Tolak peluru memerlukan kekuatan otot lengan dan tangan sebagai faktor utama.
Peluru digenggam dengan teknik khusus, kemudian otot lengan memberi dorongan untuk tolakan.
Keseimbangan yang dibangun oleh badan dan tumpuan kaki turut mempengaruhi hasil tolakan.
Tolak peluru membutuhkan kekuatan, daya ledak, kecepatan, kelentukan, dan dibarengi dengan teknik yang tepat.
Atlet yang memiliki kekuatan otot lengan yang baik dapat memberikan hasil tolakan yang maksimal.
Dikutip dari buku Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek SMP karya Engkos Kosasih (1993), nomor tolak peluru memerlukan unsur fisik yang pokok yaitu otot-otot tungkai dan otot-otot lengan harus kuat, lentuk, dan mempunyai daya tahan.
Daya ledak otot sangat dibutuhkan untuk cabang olahraga yang memerlukan pengerahan otot secara maksimal, cepat, dan akurat.
Bagaimana cara melakukan tolak peluru yang baik dan benar?
Memegang Peluru
- Letakkanlah peluru di telapak tangan. Peganglah peluru secara erat menggunakan jari tangan dengan posisi jari dikembangkan.
- Gunakanlah jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk meletakkan peluru.
- Letakkanlah jari kelingking di bagian samping peluru dalam posisi menekuk, sementara ibu jari berada pada posisi biasa untuk menjaga keseimbangan peluru.
- Ketika pemain memegang peluru titik berat peluru ada pada telapak tangan agar seimbang.
- Berikan tenaga lebih besar pada ibu jari agar bisa menahan peluru secara kuat sehingga tidak jatuh.
Meletakkan Peluru di Leher
- Setelah peluru dipegang dengan teknik yang benar, tempelkanlah peluru pada leher samping kanan.
- Ibu jari menempel di atas tulang yang ada di bagian bahu atau tulang selangka. Posisikanlah siku lurus dan sejajar dengan bahu.
- Miringkanlah kepala ke arah peluru supaya kedudukan peluru lebih stabil.
Menolak Peluru
- Sikap tubuh yang terbaik ketika akan menolak peluru adalah berdiri tegak dan rileks dengan posisi menghadap ke samping lapangan.
- Posisi badan di saat mau menolak peluru terbentuk sudut 180 derajat. Untuk memudahkan gerakan menolak, kaki direnggangkan selebar bahu dengan kaki kanan sedikit ditekuk dan berat badan menumpu di kaki kanan.
- Tangan kanan yang memegang peluru diletakkan menempel di bahu, tepat di bawah rahang. Sudut siku saat menolak peluru adalah 90 derajat.
- Tangan kiri ditekuk dengan siku menghadap arah tolakan.
- Sebelum menolak, posisi tubuh harus siap dengan kaki kanan yang akan digerakkan ke depan sebagai tumpuan, menggantikan kaki kiri yang digunakan untuk bersiap.
- Kaki kiri lurus ke belakang dan tidak tegang.
- Lutut kanan sedikit ditekuk agar lebih kuat mendorong lemparan. Pandangan tetap fokus.
- Pada saat melakukan tolakan, putar badan ke arah sektor pendaratan. Kaki kanan menolak dan melonjak agar mendapatkan tenaga yang besar untuk mendorong peluru.
- Lontarkan peluru dengan sudut tolakan 40 derajat ke arah atas.
- Ketika melakukan tolak peluru, fungsi tangan kiri yang tidak memegang peluru yaitu untuk menjaga keseimbangan.
- Setelah peluru dilontarkan, kaki mendarat kembali ke tanah dengan posisi sedikit menekuk.
- Sementara itu, posisi badan adalah ke arah depan dengan pandangan melihat ke posisi jatuhnya peluru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Unsur #Fisik #dalam #Tolak #Peluru #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli