JAKARTA, KOMPAS.com – Publik diminta tidak terlalu menyanjung performa Timnas U19 Indonesia yang saat ini menggelar pemusatan latihan di Kroasia. Ujian sesungguhnya bagi Timnas U19 Indonesia adalah Piala Dunia U-20 2021.
Hal tersebut disampaikan pelatih pengembangan usia muda, Jaino Matos. “Sejak di diklat memang itu prinsip utama, dedikasi dan kesungguhan. Jangan terlalu angkat mereka sekarang,” kata mantan pelatih Persiba Balikpapan kepada Kompas.com.
“Baru menang uji coba kemarin lawan tim yang tidak signifikan. Jangan angkat pemain jadi bintang. Kalau mereka sanggup bersaing di Piala Dunia baru nanti omong,” imbuhnya.
Jaino bukannya anti dengan pujian kepada pemain. Dia juga sepakat perjuangan pemain di lapangan layak diapresiasi.Namun dia meminta jangan berlebihan mengelu-elukan pemain.
Arah kritik Jaino Matos kepada mental pemain muda Indonesia yang mudah terkena star syndrome.
Pujian sering membuat pemain terlena dengan zona nyaman. Alhasil tidak sedikit yang akhirnya berguguran ketika mencapai level senior.
Karena itu, dia mengingatkan kembali bahwa mental dan sikap tetap menjadi bagian penting dalam kesuksesan seorang profesional.
Jangan sampai apa yang sedang dibangun Shin Tae-yong kemudian runtuh hanya karena pemain merasa puas dengan capaiannya.
“Umur 18 tahun itu dewasa bukan anak kecil. Harus tahu diri dan tanggung jawab. Ini faktor kunci perubahan sekarang,” mantan mantan pelatih Penang FA itu.
“Taktik dan strategi gampang, dimana pun di dunia sama. Yang membedakan adalah sikap,” tuturnya.
“Daya tahan banting mental dan fisik. Pola seperti itu harus dibawa ke semua kelompok umur. Harus jadi jati diri baru, harus kerja keras tanpa iseng, lupakan Tik Tok dan lain-lain,” pungkasnya.
#Lupakan #TikTok #Timnas #U19 #Harus #Kerja #Keras
Klik disini untuk lihat artikel asli