navigasibisnis.com
Sunday, May 22, 2022
  • Login
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
navigasibisnis.com
No Result
View All Result
Home Berita

Tan Malaka dan Sepak Terjangnya di Dunia meski Diasingkan Negaranya

June 3, 2021
in Berita, Global
0
Tan Malaka dan Sepak Terjangnya di Dunia meski Diasingkan Negaranya
0
SHARES
5
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

KOMPAS.com – Sosok Tan Malaka menghantui pinggiran sejarah kaum kiri di Indonesia. Dia aktif di Partai Komunis Indonesia (PKI) pada masa-masa awal pergerakan, dan untuk beberapa waktu menjabat sebagai wakil Komintern (Organisasi Komunis) di Asia Tenggara.

Setelah keluar dari PKI, Tan Malaka muncul kembali untuk memimpin sayap militan revolusi Indonesia hingga pembunuhannya pada 1949.

RELATED POSTS

Ditemukan Lagi, Ini Bentuk Terowongan Penyelundup Narkoba di Bawah Perbatasan AS-Meksiko

Jokowi: Kita Tahan Betul Agar Harga Pertalite Tidak Naik

Namun, banyak aspek karirnya masih samar. Helen Jarvis dalam tulisan berjudul “Tan Malaka: Revolusioner atau Pengkhianat,” berusaha menggambarkan perjalanan panjang revolusioner, putra Minangkabau ini ” dari penjara ke penjara.”

Setelah menjadi pemimpin PKI pada 1921, dan semakin aktif menentang pemerintah kolonial ketika itu, Pemerintah Hindia Belanda mulai memburunya.

Pada 13 Februari 1922, dia ditangkap di Bandung dan kemudian diasingkan ke Belanda pada 24 Maret tahun itu.

Meski diasingkan jauh dari tanah air, perjuangannya tidak berhenti. Kompas.com secara khusus merangkumbeberapa sepak terjangnya pria kelahiran 2 Juni 1897 itu, di kancah mancanegara berikut ini.

Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

1. Kandidat Muda Parlemen (Belanda)

Begitu tiba di Belanda, Tan Malaka langsung terjun ke medan politik. Partai Komunis Belanda (CPH) memutuskan untuk mencalonkan Tan Malaka sebagai kandidat ketiga mereka dalam pemilihan parlemen pada 1922.

Itu adalah langkah yang berani: belum pernah ada orang Indonesia yang dicalonkan. Tan Malaka sebenarnya juga masih terlalu muda untuk duduk di parlemen.

Adapun amandemen konstitusi, yang membuat semua penduduk Hindia Belanda memenuhi syarat untuk pemilihan parlemen dan untuk memilih ketika tinggal di Belanda, saat itu belum lama diberlakukan.

Namun, keputusan itu secara politis cerdik, karena ada peningkatan keresahan di Belanda atas penindasan di Indonesia. Kebijakan Etis Liberal saat itu sudah mulai tererosi.

Tak menyangka akan terpilih, Tan Malaka justru meninggalkan Belanda, bahkan sebelum hasil jajak pendapat diumumkan.

Dia melakukan perjalanan ke Berlin, di mana dia menghabiskan beberapa bulan di perusahaan milik sesama pemikir kiri Indonesia, Darsono, yang bekerja di Biro Komintern Eropa Barat di kota itu.

2. Pandangan kiri ala Tan Malaka (Rusia)

Pada Oktober 1922 Tan Malaka telah tiba di Moskwa, di mana ia akan menghabiskan tahun berikutnya berpartisipasi dalam kegiatan Komintern.

Dia mengambil bagian dalam perencanaan Komite Eksekutif Komunis Internasional (ECCI) untuk Kongres Keempat, dalam sesi pleno Kongres pada November.

Dalam Komisi untuk Masalah Timur di kongres itu, Tan Malaka memainkan peran penting dan mulai menyatakan untuk pertama kalinya ide-ide khasnya sendiri.

Yaitu tentang hubungan antara partai-partai komunis dan ekspresi nasionalisme, seperti gerakan pan-Islam dan gerakan boikot terhadap kekuatan imperialis yang berkembang di India.

Tan Malaka dengan jelas memilih sisi Leninis, mendesak kolaborasi antara gerakan nasionalis anti-kolonial dan organisasi komunis lokal.

Tampaknya dukungan Tan Malaka terhadap gerakan-gerakan seperti progresif dan bahkan revolusioner, memiliki pengaruh dalam melunakkan garis Komintern sebelumnya. Pandangannya mengalahkan posisi anti-nasionalis yang diajukan oleh Manabendra Nath Roy.

Namun, Tan Malaka melampaui Lenin dalam menekankan peran Islam, termasuk Pan-Islam, dalam perjuangan anti-imperialis.

Da diminta untuk tetap tinggal di Moskwa untuk berpartisipasi dalam pekerjaan Internasional, dan untuk menghasilkan sebuah buku tentang Indonesia untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia.

Mulai Januari 1923 Tan Malaka terdaftar bersama Semaun, sebagai koresponden Indonesia untuk jurnal Profintern Die Rote Gewerkschafts-lnternationale. Dia berkontribusi pada jurnal di jurnal Indonesia

3. Ketua Komintern Asia Tenggara

Pada pleno ECC1 Juni 1923, Tan Malaka tampaknya ditunjuk sebagai agen Komintern untuk Asia Tenggara. Namun tidak ada bukti dokumenter yang ditemukan tentang sejauh mana dan rincian penunjukan ini.

Dia pergi ke markas di Canton China pada Desember 1923. Sedikit informasi tentang kegiatannya dalam enam bulan pertama di “Negeri Tirai Bambu.

Salah satu informasi dari Otobiografinya mengatakan dia bertemu Sun Yat-sen tak lama setelah kedatangannya.

Dari sumber lain, Tan Malaka diketahui mencurahkan banyak waktu untuk menemukan apa yang terjadi di PKI, sejak ia meninggalkan Indonesia.

Perubahan yang cukup besar sebenarnya telah terjadi. Setelah Mantan Presiden Partai Semaun, kembali pada Mei 1922, PKI mundur dari kebijakan aksi langsung yang dianjurkan Tan Malaka sebagai ketua.

Tindakan keras pemerintah kolonial terhadap partai dan gerakan serikat pekerja setelah bentrokan memakan korban. Pada akhir 1922 bentrokan mulai pecah lagi karena kondisi ekonomi yang memburuk.

Radikalisme yang tampak semakin nyata menyebabkan perpecahan definitif antara PKI dan Sarekat Islam pada awal 1923.

Meskipun gelombang pemogokan mengingatkan hari-hari aktivis Tan Malaka sendiri di koloni itu, ia mengamati dengan keprihatinan.

Pasalnya dia percaya bentrokan tanpa pandang bulu tidak akan mempromosikan tujuan komunis, tetapi hanya akan memberi pihak berwenang kesempatan untuk menindak.

Prihatin dengan penyimpangan PKI dari apa yang dianggapnya sebagai haluan komunis, Tan Malaka menulis kritik tegas.

Dia menekankan perlunya PKI untuk membangun dan mengandalkan basis proletar. Dia juga tertekan oleh ditinggalkannya aliansi dengan kelompok Islam, yang diwakili oleh perpecahan dengan Sarekat Islam.

Hal itu dalam pandangannya melemahkan solidaritas nasional yang akan diperlukan untuk menghapus pemerintahan kolonial Belanda.

4. Pesan dari Filipina

Pada 20 Juli 1925, Tan Malaka menyamar sebagai mahasiswa Filipina yang kembali dari Amerika Serikat. Melalui kontak dalam gerakan nasionalis lokal, ia berhasil mendapatkan penghasilan sebagai koresponden untuk surat kabar nasionalis El Debate.

Di sini dia terus menulis. Karyanya Naar de ‘Republiek Indonesia’ edisi kedua, terbit Desember 1925. Editor, Francisco Varona, El Debate diyakini membantunya menyunting tulisan tersebut. Penerbitan karya lain “Semangat Moeda” dilakukan pada 1926.

Ada beberapa bukti bahwa Tan Malaka memang menjalin kontak dengan setidaknya calon Presiden Filipina Crisanto Evangelista dari PCP, yang kemungkinan melalui Francisco Varona.

Saat itu di Indonesia, sekitar Natal 1925, para pemimpin PKI mengadakan pertemuan klandestin di kota Prambanan, Jawa Tengah. Mereka memutuskan untuk melancarkan pemberontakan dalam waktu enam bulan, karena pembatasan ketat pada aktivitas partai.

Meskipun tanggal pemberontakan ditunda, keputusan itu disahkan oleh pimpinan partai yang diasingkan di Singapura tanpa berkonsultasi dengan Tan Malaka, yang sedang sakit di Manila.

Tan Malaka, bagaimanapun, merasa ngeri dengan rencana itu. Dia memberi tahu Alimin dan mulai menyiapkan argumen tertulis untuk menentang proyek tersebut.

Dia menguraikan keberatannya, merinci kesalahan-kesalahan dalam rencana itu dan mengulangi bahwa jalan menuju revolusi tidak terletak pada pemberontakan, tetapi dalam mengembangkan aksi massa dan pengorganisasian diri di dalam proletar dan kaum tani.

Namun, Muso dan Alimin masih ingin melancarkan revolusi. Mereka diyakini lalai menyampaikan putusan itu ke Indonesia. Dalam keadaan seperti itu rencana pemberontakan semakin didorong oleh bagian-bagian partai yang lebih bersemangat, khususnya cabang Batavia.

Pemberontakan akhirnya terjadi terpencar-pencar di Batavia dan Banten, Jawa Barat, pada 12-13 November 1926, dan di Sumatera Barat pada 1 Januari 1927.

Pemerintah Belanda karena itu mendapat alasan untuk melancarkan serangan terhadap gerakan komunis, Hasilnya, PKI tersingkir dalam gerakan nasionalis sampai setelah kemerdekaan diproklamasikan.

#Tan #Malaka #dan #Sepak #Terjangnya #Dunia #meski #Diasingkan #Negaranya #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: AliminBelandaFilipinaIndonesiakolonial BelandakomunisMusoPartai Komunis Indonesiapemimpin PKIPimpinan Pemberontakan PKI MadiunPKIsarekat islamsejarah PKITan Malaka
ShareTweetSend

Related Posts

Ditemukan Lagi, Ini Bentuk Terowongan Penyelundup Narkoba di Bawah Perbatasan AS-Meksiko

Ditemukan Lagi, Ini Bentuk Terowongan Penyelundup Narkoba di Bawah Perbatasan AS-Meksiko

by bisnis
May 21, 2022
0

TIJUANA, KOMPAS.com - Badan anti-narkotika Amerika Serikat kembali menemukan terowongan penyelundup narkoba di bawah perbatasan AS-Meksiko. Terowongan ini dilengkapi dengan...

Jokowi: Kita Tahan Betul Agar Harga Pertalite Tidak Naik

Jokowi: Kita Tahan Betul Agar Harga Pertalite Tidak Naik

by bisnis
May 21, 2022
0

JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo menyatakan, pemerintah terus berupaya keras agar harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tidak naik...

Hitler dan Mobil Pertamanya

Hitler dan Mobil Pertamanya

by bisnis
May 19, 2022
0

TANGGAL 12 September 1919, Adolf Hitler, veteran muda perang dunia pertama yang menjadi intelijen militer Jerman, diutus oleh komandannya untuk...

Kapabilitas Ekstraktif dalam Sistem Politik

Kapabilitas Ekstraktif dalam Sistem Politik

by bisnis
May 19, 2022
0

KOMPAS.com - Sistem politik merupakan interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam proses pembuatan dan kebijakan yang berkaitan dengan tujuan bersama....

Parlemen Finlandia Bilang “Ya” untuk Gabung NATO

Parlemen Finlandia Bilang “Ya” untuk Gabung NATO

by bisnis
May 18, 2022
0

HELSINKI, KOMPAS.com – Parlemen Finlandia pada Selasa (17/5/2022) menyetujui usulan untuk mengajukan keanggotaan NATO. Pengajuan keanggotaan Finlandia ke NATO merupakan...

Next Post
Lirik dan Chord Lagu Faithfully oleh Peter Cetera

Lirik dan Chord Lagu Faithfully oleh Peter Cetera

Kemnaker Segera Pulangkan 7.300 Pekerja Migran yang Ditahan Imigrasi Malaysia

Kemnaker Segera Pulangkan 7.300 Pekerja Migran yang Ditahan Imigrasi Malaysia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RECOMMENDED

Sepak Terjang Achmad Yurianto, Jubir Pertama Penanganan Covid-19

Sepak Terjang Achmad Yurianto, Jubir Pertama Penanganan Covid-19

May 21, 2022
6 Cara Mencegah Kanker Usus yang Penting Dilakukan

6 Cara Mencegah Kanker Usus yang Penting Dilakukan

May 21, 2022
Jokowi: Kita Tahan Betul Agar Harga Pertalite Tidak Naik

Jokowi: Kita Tahan Betul Agar Harga Pertalite Tidak Naik

May 21, 2022
Oppo Gelar “Mabar” PUBG Mobile di Mal Karawaci, Bigetron Red Aliens Ikutan

Oppo Gelar “Mabar” PUBG Mobile di Mal Karawaci, Bigetron Red Aliens Ikutan

May 21, 2022

MOST VIEWED

  • Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika

    Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika di Segala Sektor

    80 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Wanita Bisa Hamil Walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina? Halaman all

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Efek Samping Vaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sasaran dan Nilai dalam Pertandingan Pencak Silat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
navigasibisnis.com

navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

  • Landing Page
  • All Features
  • Contact

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In