PARIS, KOMPAS.com – Seorang rapper Perancis yang merasa dirinya seperti Adolf Hitler, dicabut labelnya pada Jumat (18/9/2020) setelah dituduh menyebarkan anti-Semitisme.
Freeze Corleone rapper yang sedang naik daun ini baru saja merilis album debutnya berjudul LMF minggu lalu.
Salah satu lagunya sudah ditonton lebih dari 1,3 juta kali di YouTube.
Meski sukses, Universal Music France mengatakan mereka memutus semua hubungan kerja dengan Corleone karena “rilis album mengungkapkan dan memperkuat pernyataan rasis yang tidak bisa diterima.”
Sebelumnya para politisi Perancis sudah naik pitam akibat liriknya yang mempertanyakan Holocaust dan membandingkan dirinya dengan Adolf Hitler.
Dikutip dari AFP Menteri Kehakiman Perancis Eric Dupond-Moretti mengatakan, seni tidak bisa digunakan sebagai tameng bagi “pembela kebencian atau Nazi”.
Jaksa Remy Heitz sebelumnya mengatakan, Corleone sedang diselidiki karena “menghasut kebencian rasial”.
Akan tetapi Corleone (28) yang nama aslinya adalah Issa Lorenzo Diakhate pada Jumat (18/9/2020) melontarkan balasan di Twitter yang menyerang Universal Music France.
“Akhirnya bebas.”
“Terima kasih untuk semua atas dukungannya. Tuhan akan menang, kami tidak akan pernah menyerah pada maraton ini,” tulisnya.
Enfin libre
Merci a tous pour le soutient
Dieu vaincra jamais on arrête le marathon ????????????— PHILLIP LIN (@freezecorleone) September 18, 2020
Album yang berjudul lengkap La Menace Fantome (The Phantom Menace) ini juga memuat referensi teori-teori konspirasi populer.
“Bertekad seperti Adolf”
Kantor berita AFP memberitakan, dalam lirik lainnya Corleone menyatakan dia “datang dengan tekad seperti Adolf di tahun 1930-an”, bahwa dia tidak “peduli tentang Shoah” dan “seperti para bankir Swiss, semuanya untuk keluarga sehingga anak-anakku dapat hidup seperti penyewa Yahudi.”
Ayah Corleone adalah orang Senegal dan ibunya dari Italia. Ia lahir di pinggiran kota Paris tetapi juga pernah tinggal di Kanada dan Dakar.
The International League against Racism and Anti-Semitisme atau yang dikenal dengan akronim Licra di Perancis, mengecam Corleone dan industri musik karena mempromosikannya.
“Impunitas harus diakhiri. Kami meminta semua aktor mitra untuk bertanggung jawab,” tulis organisasi itu di Twitter.
Mereka juga me-mention situs-situs serta aplikasi streaming musik termasuk Google Play dan Apple Music.
(1/2) Antisémitisme, complotisme, apologie d’Hitler, du IIIe Reich et du terroriste Mollah Omar, le rappeur @freezecorleone fait business de son obsession des juifs #hatemoney avec @YouTube, @GooglePlayMusic, @AppleMusic, @spotifyfrance, @DeezerFR, @amazonmusic et @TIDAL pic.twitter.com/xOeSEECw2m
— Licra (@_LICRA_) September 16, 2020
Sekitar 50 politisi termasuk dari partai Presiden Emmanuel Macron LREM, mengecam rapper itu pada Kamis (17/9/2020), di saat beberapa lagunya naik ke puncak tangga musik Perancis.
#Merasa #Dirinya #seperti #Hitler #Rapper #Ini #Rilis #Album #Sarat #Konspirasi
Klik disini untuk lihat artikel asli