navigasibisnis.com
Saturday, May 28, 2022
  • Login
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
navigasibisnis.com
No Result
View All Result
Home Berita

Masyarakat Indonesia di London Gotong Royong Kumpulkan Dana Bangun Masjid

April 30, 2021
in Berita, Global
0
Masyarakat Indonesia di London Gotong Royong Kumpulkan Dana Bangun Masjid
0
SHARES
2
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

LONDON, KOMPAS.com – Di tengah bulan Ramadhan masyarakat Indonesia di London gotong-royong mengumpulkan dana untuk membangun masjid yang akan menjadi Indonesian Islamic Centre (IIC).

Sejak 2003, komunitas masyarakat Muslim Indonesia melakukan aktivitas keagamaan dan kebudayaan agama Islam di IIC di suatu rumah di Wakemans Hill Avenue, London utara.

RELATED POSTS

Ukraina Kecam Muncul Kapal Angkut 2.700 Ton Logam dari Mariupol ke Rusia

CPNS yang Mengundurkan Diri Bisa Diganti Peserta Seleksi Peringkat di Bawahnya

Rumah 2 lantai itu menjadi pusat kegiatan komunitas mereka melakukan pengajian pekanan, pendidikan Alquran bagi anak-anak dan remaja, kajian tafsir, hingga tempat untuk kegiatan kesenian, seperti rebana.

Ukurannya tak terlalu besar, sehingga hanya bisa menampung maksimal 100 orang. Sangat jauh dari mencukupi.

Dari situ mereka memiliki tekad untuk dapat memiliki masjid di London yang representatif, yang punya corak dan penampakan fisik, seperti masjid, bukan seperti rumah biasa.

“Saat ini fasilitas dan sarana yang ada rumah di Wakemans Hill Avenue tersebut memang sudah tidak lagi memadai lagi,” ujar Eko Kurniawan, ketua panitia pembangunan IIC, dalam rilis IIC London pada Kamis (29/4/2021).

Apalagi, properti di Wakemans Hill Avenue ini berada di permukiman penduduk, sehingga izin yang diberikan sebatas rumah tinggal, bukan untuk aktivitas publik ataupun kegiatan komunitas.

“Konsekuensinya, kami tidak bisa menggunakan properti ini untuk kegiatan keumatan secara maksimal,” lanjut Eko. 

Keterbatasan izin, sarana yang tidak memadai, sementara animo tinggi warga Indonesia dalam mengikuti kegiatan agama, membuat sejumlah warga Indonesia akhirnya memutuskan membentuk panitia baru pembangunan masjid, dengan harapan upaya untuk membangun masjid yang representatif bisa lebih cepat diwujudkan.

Rencananya, rumah yang selama ini menjadi pusat kegiatan warga Indonesia di Wakemans Hill Avenue akan dijual dan dana dari penjualan dipakai untuk membeli properti lain yang lebih representatif.

Dalam hitungan panitia, nilai jual properti ini sekitar 500.000 poundsterling (Rp 10,076 miliar).

Panitia juga memiliki dana sekitar 250.000 poundsterling (Rp 5,038 miliar) yang didapat dari sumbangan warga, baik yang ada di Inggris, negara-negara lain, maupun di Indonesia.

“Dari posisi dana ini, setelah dihitung total anggaran belanja dikurangi dana IIC yang tersedia saat ini, maka dana yang diperlukan oleh panitia pembangunan masjid adalah antara 750.000 poundsterling hingga 1,25 juta poundsterling atau antara Rp 14,2 miliar hingga Rp 23,7 miliar,” jelas Eko.

Eko dan panitia optimistis rencana membangun masjid Indonesia pertama di London bisa diwujudkan, apalagi rencana ini didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di London dan juga oleh Diaspora Indonesia.

Nantinya, Indonesian Islamic Centre di London akan memiliki masjid, ruang kelas, perpustakaan, dan unit usaha.

Masjid di London ini akan dipakai sebagai tempat shalat lima waktu, shalat Jumat, shalat Idul Fitri, dan shalat Idul Adha.

Diharapkan juga, masjid ini dapat dipakai untuk menggelar kegiatan-kegiatan komunitas Indonesia, seperti silaturahim akbar, yang biasanya diselenggarakan 2 kali dalam satu tahun.

“Dalam rencana kami, masjid ini punya kapasitas sekitar 500 jemaah,” kata Eko.

Ruang kelas akan dimanfaatkan untuk pendidikan anak-anak dan remaja, terutama untuk belajar Alquran dan agama Islam.

Menyediakan pendidikan agama menjadi tantangan tersendiri di Inggris. Diharapkan, keberadaan ruang kelas akan bisa menjadi semacam madrasah bagi anak-anak dan remaja Indonesia di London dan sekitarnya.

Untuk unit usaha seperti restoran halal, toko groseri, dan toko baju Muslim/Muslimah diharapkan bisa menjadi bagian dari pemasukan rutin dana pengelolaan atau operasional masjid.

Rencana pembangunan masjid di London ini disambut baik oleh Elvi Ibrahim, warga Indonesia di London. Ia mengungkapkan sudah sejak 1990-an komunitas Indonesia di Inggris ingin memiliki masjid.

“Saya masih ingat, pada bulan puasa sekitar 30 tahun yang lalu, beberapa anggota masyarakat Indonesia di London menggalang dana untuk membangun masjid,” kata Elvi.

“Kami dulu membentuk panitia, nah para anggota panitia tersebut kini sudah beranjak tua. Kami berharap, dengan masuknya para anggota panitia yang baru, yang lebih muda, keinginan kami untuk memiliki masjid bisa segera terwujud,” lanjutnya.

Hamim Syaaf, warga Indonesia yang sudah puluhan tahun menetap di London, mengatakan jumlah warga Indonesia di Inggris terus bertambah dan komunitas Indonesia ini dikenal aktif menggelar berbagai kegiatan keagamaan.

“Di sisi lain, kami dihadapkan pada persoalan tempat kegiatan. Kami jelas butuh tempat yang bisa mengakomodasi jumlah jemaah yang terus bertambah ini,” kata Hamim.

Ia menyadari pembangunan masjid di London ini memerlukan kerja keras, namun ia optimistis masjid Indonesia di London ini bisa diwujudkan.

“Ada komunitas Indonesia baik yang ada di Inggris, Eropa, dan Indonesia yang saya kira bisa membantu kami mewujudkan mimpi yang sudah kami rajut sejak beberapa dekade lalu,” ungkapnya.

 

#Masyarakat #Indonesia #London #Gotong #Royong #Kumpulkan #Dana #Bangun #Masjid #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: Eko KurniawanIndonesian Islamic Centreketua panitia pembangunan IICKomunitas Muslim Indonesia di LondonLondonmasjid di LondonMasyarakat Indonesia di Londonmembangun masjidPembangunan masjidramadhan
ShareTweetSend

Related Posts

Ukraina Kecam Muncul Kapal Angkut 2.700 Ton Logam dari Mariupol ke Rusia

Ukraina Kecam Muncul Kapal Angkut 2.700 Ton Logam dari Mariupol ke Rusia

by bisnis
May 28, 2022
0

MARIUPOL, KOMPAS.com - Sebuah kapal telah memasuki pelabuhan Mariupol, Ukraina untuk pertama kalinya sejak Rusia menyelesaikan pengepungan kota itu. Kapal...

CPNS yang Mengundurkan Diri Bisa Diganti Peserta Seleksi Peringkat di Bawahnya

CPNS yang Mengundurkan Diri Bisa Diganti Peserta Seleksi Peringkat di Bawahnya

by bisnis
May 28, 2022
0

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan calon pegawai negeri sipil (CPNS) mengundurkan diri. Mereka merupakan CPNS yang dinyatakan lulus seleksi tahun 2021....

Stelsel Pemungutan Pajak

Stelsel Pemungutan Pajak

by bisnis
May 26, 2022
0

KOMPAS.com- Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang tertuang oleh orang pribadi atau badan yang sifatnya memaksa berdasarkan undang-undang. Pajak merupakan...

Utusan HAM PBB Desak Taliban Cabut Pembatasan Terhadap Perempuan

Utusan HAM PBB Desak Taliban Cabut Pembatasan Terhadap Perempuan

by bisnis
May 26, 2022
0

KABUL, KOMPAS.com – Utusan hak asasi manusia PBB di Afghanistan Richard Bennett meminta Taliban untuk mencabut pembatasan yang diterapkan terhadap...

Rencanakan Pembunuhan George W. Bush, Pria Irak Ditangkap FBI di AS

Rencanakan Pembunuhan George W. Bush, Pria Irak Ditangkap FBI di AS

by bisnis
May 25, 2022
0

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pria Irak yang mencari suaka politik di Amerika Serikat (AS) berencana untuk membunuh mantan Presiden...

Next Post
Mengulik Manfaat Ekstra Si Sabun Padat

Mengulik Manfaat Ekstra Si Sabun Padat

Eks KSAL: Faktor Usia Tetap Pengaruhi Kapal

Eks KSAL: Faktor Usia Tetap Pengaruhi Kapal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RECOMMENDED

Ukraina Kecam Muncul Kapal Angkut 2.700 Ton Logam dari Mariupol ke Rusia

Ukraina Kecam Muncul Kapal Angkut 2.700 Ton Logam dari Mariupol ke Rusia

May 28, 2022
CPNS yang Mengundurkan Diri Bisa Diganti Peserta Seleksi Peringkat di Bawahnya

CPNS yang Mengundurkan Diri Bisa Diganti Peserta Seleksi Peringkat di Bawahnya

May 28, 2022
10 Penumpang Lion Air Ditinggalkan Pesawat, YLKI: Harus Ada Kompensasi

10 Penumpang Lion Air Ditinggalkan Pesawat, YLKI: Harus Ada Kompensasi

May 28, 2022
Fiersa Besari Tetap Hibur Penonton yang Galau di Java Jazz Festival 2022 meski Hujan Turun

Fiersa Besari Tetap Hibur Penonton yang Galau di Java Jazz Festival 2022 meski Hujan Turun

May 27, 2022

MOST VIEWED

  • Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika

    Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika di Segala Sektor

    80 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Wanita Bisa Hamil Walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina? Halaman all

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Efek Samping Vaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belum Selesai Covid-19, Ilmuwan Prediksi Ancaman Penyakit X, Apa Itu? Halaman all

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
navigasibisnis.com

navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

  • Landing Page
  • All Features
  • Contact

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In