MAGWAY, KOMPAS.com – Sebuah desa di Myanmar bagian tengah menjadi tumpukan abu setelah 200-an rumah terbakar habis pada Selasa (15/6/2021) oleh junta militer, menurut pernyataan warga desa.
Pasukan junta militer Myanmar datang ke desa Kin Ma di wilayah Magway tengah pada Selasa (15/6/2021) untuk memburu anggota pasukan pertahanan sipil, kata seorang warga pria berusia 48 tahun yang tidak mau disebutkan namanya.
“Ketika orang-orang berlarian, mereka (militer) menembak desa dengan peluncur roket. Kemudian kami melihat api membakar desa,” ujar pria 48 tahun itu, kepada AFP.
Melansir AFP pada Rabu (16/6/2021), seorang penduduk desa lainnya mengatakan bahwa desa Kin Ma mulanya terdiri dari 250 rumah. Kini, tersisa 20 rumah setelah peristiwa kebakaran terjadi.
Hampir seluruh warga desa saat itu dapat melarikan diri dari peristiwa kebakaran, tetapi warga desa lainnya itu mengatakan bahwa sepasang lansia yang tidak dapat melarikan diri tewas dalam kebakaran.
Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
“Rumah saya juga hangus menjadi abu…tinggal tiang timahnya yang tersisa,” ujarnya.
Sejumlah gambar yang disiarkan oleh media lokal menunjukkan gumpalan asap membumbung ke langit dan sisa-sisa bangunan hangus terbakar.
Menurut pihak berwenang junta, kebakaran dimulai setelah “40 teroris bersenjata” membakar rumah seorang warga dari partai pro-militer.
“Akibat angin, api menyebar ke rumah-rumah di sekitarnya dan sekitar 70 persen desa terbakar,” kata tim media junta militer dalam sebuah pernyataan.
Militer Myanmar sejauh ini telah berusaha membungkam protes anti-kudeta massal dengan tindakan keras mematikan yang membunuh 850 warga sipil tewas, sejak 1 Februari 2021, menurut kelompok pemantau lokal.
Kekerasan militer Myanmar yang mendorong warga sipil di beberapa kota membentuk “pasukan pertahanan”. Beberapa tentara pemberontak etnis, lalu Myanmar telah meningkatkan serangan terhadap militer.
Pemimpin Junta Min Aung Hlaing telah membenarkan perebutan kekuasaannya dengan alasan adanya kecurangan pemilu dalam pemilihan pada November lalu, yang dimenangkan oleh Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi.
#Kebakaran #Sebuah #Desa #Myanmar #200an #Rumah #Jadi #Abu #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli