navigasibisnis.com
Thursday, March 30, 2023
  • Login
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
navigasibisnis.com
No Result
View All Result
Home Berita

Indonesia Berharap Bebas Emisi Karbon pada 2060, tapi Ini Tantangan

June 9, 2021
in Berita, Global
0
Indonesia Berharap Bebas Emisi Karbon pada 2060, tapi Ini Tantangan
0
SHARES
26
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia berkomitmen mencapai target Perjanjian Paris untuk karbon netral atau net zero emission (bebas emisi karbon) pada 2060 atau lebih cepat dengan bantuan internasional.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan untuk mencapai target ideal dalam keamanan energi nasional, bauran energi, dan penurunan emisi sejumlah strategi sudah disiapkan dalam Grand Strategi Energi Indonesia.

RELATED POSTS

Bersaksi di Sidang Richard Eliezer, Romo Magnis: Agar Putusan Jadi Semakin Adil

Taliban Larang Perempuan Afghanistan Ikut Ujian Masuk Universitas Swasta

Perencanaan itu mempertimbangkan kebutuhan energi Indonesia, peningkatan neraca dagang, hingga mengembangkan infrastruktur energi nasional.

Untuk mendukung komitmen karbon netral 2060, sektor energi secara khusus menargetkan pengembangan proyek pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) hingga 38 MW pada 2035.

Pengembangan potensi energi matahari akan menjadi prioritas dalam strategi tersebut. Itu mengingat biaya pengembangan yang relatif murah, dan proses instalasi yang lebih cepat.

Tantangan menuju karbon netral

 

Namun, pengembangan program EBT Indonesia memiliki sejumlah tantangan.

Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

“Pendanaan yang besar untuk transformasi energi, insentif, perbaikan infrastruktur pendukung, dan sumber daya manusia yang berketerampilan tinggi,” ujar Arifin dalam webinar bertajuk “Indonesia-Norway Investment Opportunities in Hydro and Solar Energy in Indonesia” yang diselenggarakan oleh KBRI Oslo, Senin (7/8/2021).

Selain itu, dana tambahan masih diperlukan agar EBT dapat beroperasi dengan masksimum. Diantaranya untuk kebutuhan penyimpan daya yang andal (off-grid), dan generator cadangan (on-grid).

Tantangan ketiga yaitu terkait masih terbatasnya kemampuan sistem jaringan, untuk menyerap listrik dari pembangkit EBT. Maka investasi lainnya diperlukan untuk meningkatkan keandalan dan fleksibilitas sistem tenaga.

Masalahnya, “bisnis energi terbarukan dinilai kurang menarik dan risiko tinggi, akibatnya bank/lembaga keuangan kurang berminat memberikan pendanaan dengan tenor panjang dan bunga rendah,” ujar Menteri ESDM.

Sementara itu, ada juga masalah kurangnya ketersediaan teknologi murah yang sesuai dengan kondisi lokal. Alhasil Indonesia masih bergantung pada teknologi impor.

“Perlu dukungan kebijakan di tingkat nasional, sub-nasional, dan internasional, termasuk partisipasi publik.”

Strategi Pengembangan EBT

Adapun melihat tantangan itu, menurut Arifin strategi jangka panjang pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) yang masif telah disusun Indonesia.

Tidak hanya solar panel, sumber energi terbarukan lainnya juga siap digarap, meliputi tenaga angin, biomassa, panas bumi, tenaga air, laut, hidrogen, juga Battery Energy Storage System (BESS).

Indonesia juga akan mengurangi utilisasi sumber energi fosil dengan “co-firing” biomassa, serta memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU).

“PLTU terakhir akan diberhentikan pada 2058 dan PLTGU di 2054,” ujarnya.

Dalam periode itu tidak boleh ada lagi PLTU baru, kecuali telah memiliki perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) atau yang tengah dalam masa pembangunan.

Pengurangan sumber energi fosil juga dilakukan dengan melakukan konversi pembangkit diesel dengan pembangkit EBT.

Strategi lainnya yakni dengan pengembangan interkoneksi transmisi dan jaringan listrik pintar.

Terakhir, Indonesia juga terus mendorong penggunaan kendaraan listrik pada 2030 dengan target 2 juta mobil listrik dan 1,3 juta motor listrik.

Pemerintah menetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2030 sebesar 29 persen (834 juta ton CO2) dengan usaha mandiri atau lebih jauh 41 persen dengan bantuan internasional.

Pada periode yang sama sektor energi diharapkan dapat menurunkan emisi sebesar 314 juta ton CO2 dengan kemampuan sendiri, dan 398 juta ton CO2 dengan bantuan internasional.

Target itu diharapkan tercapai bisa tercapai dari energi baru dan terbarukan, efisiensi energi dan bahan bakar rendah karbon.

Hingga 2020, realisasi penurunan emisi CO2 sektor energi mencapai 64,4 juta ton atau 111 persen dari target sebesar 58 juta ton.

#Indonesia #Berharap #Bebas #Emisi #Karbon #pada #tapi #Ini #Tantangan #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: Arifin Tasrifbebas emisi karbonCapaian emisi IndonesiaEBTemisi karbonenergi baru dan terbarukan (EBT)gas rumah kacaglobal warmingIndonesiaJakartakarbon netralnorwegiapembangkit EBTperjanjian parisPLTGUPLTUsumber energi fosil
ShareTweetSend

Related Posts

Bersaksi di Sidang Richard Eliezer, Romo Magnis: Agar Putusan Jadi Semakin Adil

Bersaksi di Sidang Richard Eliezer, Romo Magnis: Agar Putusan Jadi Semakin Adil

by bisnis
January 30, 2023
0

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara Franz Magnis Suseno mengungkapkan pendapatnya terkait sosok terdakwa kasus pembunuhan berencana...

Taliban Larang Perempuan Afghanistan Ikut Ujian Masuk Universitas Swasta

Taliban Larang Perempuan Afghanistan Ikut Ujian Masuk Universitas Swasta

by bisnis
January 29, 2023
0

Penulis: Ayaz Gul/VOA Indonesia KABUL, KOMPAS.com - Taliban di Afghanistan makin memperketat larangan bagi perempuan untuk mengenyam pendidikan tinggi dengan...

Jokowi: Tahun Ini Akan Jadi Momen Kebangkitan Pariwisata Indonesia

Jokowi: Tahun Ini Akan Jadi Momen Kebangkitan Pariwisata Indonesia

by bisnis
January 28, 2023
0

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, tahun ini menjadi momen kebangkitan pariwisata Indonesia. Menurutnya, saat ini menjadi waktu yang...

Cerita Saksi Mata Detik-detik Penembakan di Sinagoge Yersusalem

Cerita Saksi Mata Detik-detik Penembakan di Sinagoge Yersusalem

by bisnis
January 28, 2023
0

YERUSALEM, KOMPAS.com – Telah terjadi penembakan di Sinagoge Yerusalem pada Jumat (27/1/2023) malam, yang menewaskan tujuh orang dan melukai tiga...

6 Anak Buah Ferdy Sambo Jalani Sidang Tuntutan Kasus “Obstruction of Justice”

6 Anak Buah Ferdy Sambo Jalani Sidang Tuntutan Kasus “Obstruction of Justice”

by bisnis
January 26, 2023
0

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan bakal membacakan surat tuntutan terhadap enam orang...

Next Post
Anggota IDAI Sarankan Sekolah Tatap Muka Terbatas Dilaksanakan secara Bertahap

Anggota IDAI Sarankan Sekolah Tatap Muka Terbatas Dilaksanakan secara Bertahap

Empat Prioritas Utama untuk 5G di Indonesia

Operator Seluler Indonesia Disarankan Hapus Jaringan 2G dan 3G

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

kawasan industri morowali

Saat Pengembangan Kawasan Industri Morowali Diiringi Peningkatan SDM

January 10, 2022
Cara Beli Properti Berubah, Mandiri Gelar Pameran Properti Virtual

Cara Beli Properti Berubah, Mandiri Gelar Pameran Properti Virtual

September 9, 2020
ekpor bahan mentah

Selain Hilirisasi Nikel, Presiden Juga Minta Hilirisasi Lainnya

August 27, 2021
Pimpinan Komisi VII Sarankan Dua Syarat jika WFO 100 Persen Diterapkan pada Industri Ekspor

Pimpinan Komisi VII Sarankan Dua Syarat jika WFO 100 Persen Diterapkan pada Industri Ekspor

August 20, 2021
Menperin: Ketersediaan Listrik Sangat Berpengaruh pada Keberhasilan Peta Jalan Making Indonesia 4.0

Menperin: Ketersediaan Listrik Sangat Berpengaruh pada Keberhasilan Peta Jalan Making Indonesia 4.0

November 4, 2020

MOST VIEWED

  • Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Kuning Gratis untuk Pencari Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika di Segala Sektor

    80 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Kontribusi Nyata PT IMIP Terhadap Ekonomi

    58 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Ngaku Jenius Kalau Nggak Bisa Jawab Tebak-Tebakan Logika Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Wanita Bisa Hamil Walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina? Halaman all

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
navigasibisnis.com

navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

  • Landing Page
  • All Features
  • Contact

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren

© 2020 navigasibisnis.com - Platform media online Navigasi Bisnis Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In