Ekonom senior, Chatib Basri, menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia mendapat banyak pujian dalam Annual Meetings 2023 International Monetary Fund (IMF)-World Bank Group yang diadakan di Maroko pada 9–15 Oktober 2023.
Banyak peserta pertemuan tersebut mengakui bahwa Indonesia sedang berada dalam situasi ekonomi yang sangat baik. Hal ini terlihat dari tingkat inflasi yang rendah dibandingkan dengan banyak negara lain.
“Ini beneran, dalam situasi seperti ini inflasinya relatif jauh lebih rendah dibandingkan banyak negara,” ujar Mantan Menteri Keuangan tersebut.
Indonesia juga mendapat apresiasi karena memiliki defisit neraca transaksi berjalan yang relatif kecil. Kondisi fiskal Indonesia juga dianggap terkendali, dan pertumbuhan ekonomi mencapai lebih dari 5%, melebihi pertumbuhan ekonomi global.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara juga mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia mendapat pujian dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asean. Ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5% selama delapan kuartal berturut-turut, dan defisit fiskal berada di bawah 3%, jauh lebih cepat dari perkiraan.
“IMF datang memuji, World Bank datang memuji Indonesia. Negara lain masih banyak yang defisit dan belum bisa kembali, Indonesia menjadi yang lebih cepat,” terang Suahasil.
Indonesia dalam G20 Indonesia juga diakui sebagai salah satu yang terbaik di antara negara G20. IMF dan World Bank memuji kebijakan ekonomi Indonesia selama pandemi COVID-19, yang memungkinkan negara ini pulih lebih cepat daripada negara-negara lain.
Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral Kementerian Investasi/BKPM, Fajar Usman memberikan alasan mengapa Indonesia menjadi negara favorit untuk tujuan investasi. Sebagaimana diketahui, investasi menjadi faktor kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Fajar, Indonesia termasuk dalam 20 negara teratas sebagai negara tujuan investasi langsung asing/ foreign direct investment (FDI) global. Kerangka Investasi yang Baik RI memiliki skor kerangka fasilitas investasi yang baik, meskipun masih berada di bawah Malaysia dan Singapura.
Indonesia memiliki potensi besar karena jumlah penduduknya yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Selama memimpin Keketuaan Presidensi G20, Indonesia mendapat apresiasi atas penyelenggaraannya.
Indonesia juga menonjol sebagai negara dengan sumber daya melimpah, terutama untuk industri manufaktur serta berkomitmen untuk memerangi krisis iklim dan menerapkan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance).
Pencapaian kerja realisasi investasi Indonesia meningkat walaupun dihantam badai pandemi COVID-19. Hal ini diungkapkan Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi industri mencapai Rp215,9 triliun pada 2019 dan setahun berikutnya naik menjadi Rp272,9 triliun. Pada 2021 nilai tersebut melonjak menjadi Rp325,4 triliun dan mencapai Rp497,7 triliun di 2022.