JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai, pernyataan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto soal Indonesia masuk 5 besar negara yang berhasil tangani wabah Covid-19 merupakan sebuah ironi.
Menurut Trubus, pernyataan Airlangga itu tak sesuai dengan realita yang ada.
“Menurut saya pernyataan Pak Menko menjadi hal yang sangat ironi dan kontraproduktif dari keadaan realitanya,” kata Trubus kepada Kompas.com, Selasa (13/10/2020).
Trubus justru mempertanyakan keberhasilan Indonesia yang diklaim Airlangga.
Sebab, dari segi penanganan kesehatan, Indonesia justru tertinggal dibandingkan sejumlah negara.
Beberapa negara telah sampai pada fase pandemi gelombang kedua, sementara, Indonesia diprediksi masih jauh dari puncak pandemi gelombang pertama.
Dari segi ekonomi, kata Trubus, kontraksi yang dialami oleh Indonesia memang lebih rendah dibanding beberapa negara tetangga.
Namun demikian, kondisi ini dia prediksi hanya berlaku sementara atau jangka pendek.
Dengan adanya realita tersebut, Trubus mengatakan bahwa pernyataan Airlangga hanya klaim sepihak pemerintah.
Trubus menduga, pernyataan Airlangga itu disampaikan untuk meyakinkan para pelaku usaha bahwa iklim investasi di Indonesia dalam kondisi baik.
Di kalangan masyarakat, menurutnya, pernyataan tersebut justru menyebabkan tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah menjadi turun.
“Pernyataan-pernyataan ini yang menurut saya malah memperkeruh Indonesia sendiri dalam hal penanganan Covid, dan itu menurut saya memperbesar public distrust terhadap pemerintah,” katanya.
Seharusnya, lanjut Trubus, dalam situasi pandemi seperti ini, segala sesuatu yang disampaikan pemerintah dikaji terlebih dulu.
Ia pun mengingatkan agar para pemangku kepentingan berhati-hati dalam menyampaikan pernyataannya ke publik.
“Harusnya melalui kajian dulu, hati-hatilah dalam situasi sekarang ini,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia tercatat sebagai negara yang mampu menangani pandemi Covid-19 secara berimbang dengan kontraksi ekonomi yang menjadi dampaknya.
Bahkan, Indonesia termasuk dalam lima besar jajaran negara yang mampu secara seimbang mengatasi dua persoalan itu.
“Indonesia ini kontraksi ekonomi relatif lebih rendah dibanding negara lain. Kita termasuk top lima negara yang bisa menangani secara berimbang antara Covid-19 maupun penurunan kontraksi ekonomi,” ujar Airlangga dalam talkshow daring bersama Satgas Penanganan Covid-19 yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Senin (12/10/2020).
Hal ini, salah satunya dipengaruhi angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia dengan case fatality rate di bawah empat persen.
Dirinya berharap, nantinya pertumbuhan ekonomi minimal berada di angka nol atau netral.
“Kita harap minimal masuk tren positif atau kurva seperti huruf V. Ujungnya antara minus 1 sampai (minus) 0,6. Minimal target kita netral. Netral itu restart atau nol,” ungkap Airlangga
#Dinilai #Ironi #Pernyataan #Airlangga #yang #Sebut #Indonesia #Seimbang #Tangani #Wabah #dan #Dampak #Ekonomi
Klik disini untuk lihat artikel asli